FUNGSI DAN PERANAN TAMAN WISATA ALAM / CAGAR ALAM PATENGAN SEBAGAI KAWASAN KONSERVASI

Indonesia terkenal karena memiliki kekayaan yang melimpah dengan pemandangan indah yang dihiasi oleh jenis-jenis flora yang unik serta dihuni oleh satwa liar yang beraneka ragam, sehingga merupakan atraksi yang menarik yang dapat memberi manfaat serbaguna untuk memenuhi kebutuhan umat manusia.
Dalam masa pembangunan saat ini, kawasan konservasi sebagai bagian dari kegiatan pembangunan kehutanan, memegang peranan yang sangat penting untuk menunjangnya. Dapatlah dikatakan bahwa sumber daya alam hayati dan non hayati serta ekosistemnya merupakan salah satu modal untuk menunjang pelaksanaan pembangunan.
Pendayagunaan sumber daya alam yang tidak diikuti dengan kebijaksanaan yang tepat yang berwawasan konservasi alam, akan menimbulkan gangguan lingkungan dan akibat sampingan yang dapat mengarah kepada kerusakan.
Mengingat hal tersebut diatas, untuk meningkatkan pengertian dan kesadaran masyarakat tentang kawasan konservasi dan manfaatnya bagi masyarakat serta tindakan-tindakan yang dapat mempengaruhi kondisi kawasan, dirasakan perlu penyebar luasan tentang arti dan fungsi kawasan konservasi serta peranannya.

PENDAHULUAN

Sumber daya alam beserta ekosistemnya, yang terdiri dari sumber daya alam hayati (tumbuhan, hewan, manusia) dan non hayati (tanah, air, batu-batuan dsb.) merupakan unsur pembentuk lingkungan hidup yang tidak dapat dipisah-pisahkan. Setiap komponen sumber daya alam saling berinteraksi dan saling mempengaruhi sehingga aktifitas suatu komponen akan mempengaruhi komponen lainnya. Oleh karena itu diperlukan suatu pengelolaan yang bijaksana agar tiap komponen tersebut dapat berjalan berdampingan sehingga tercapai suatu keseimbangan lingkungan hidup yang harmonis dan dapat dimanfaatkan bagi kesejahteraan bangsa secara berkesinambungan.
Penunjukan suatu kawasan menjadi kawasan konservasi adalah merupakan salah satu usaha untuk mencapai keseimbangan lingkungan hidup bagi kesejahteraan bangsa, melalui tiga sasaran pokok yang akan dicapai, yaitu :
1. Menjamin terpeliharanya proses ekologi yang menunjang system pendukung kehidupan bagi kelangsungan pembangunan dan kesejahteraan manusia.
2. Menjamin terpeliharanya keanekaragaman sumber genetic dan tipe-tipe ekosistem sehingga mampu menunjang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang memungkinkan pemenuhan kebutuhan manusia dalam penggunaan sumber daya alam (pengawetan sumber plasma nutfah).
3. Mengendalikan cara-cara pemanfaatan sumber daya alam sehingga terjamin kelestarian pemanfaatannnya (pelestarian pemanfaatan sumber daya alam).

Banjir, kekeringan, erosi, longsor yang akhir-akhir ini sering terjadi merupakan pengaruh langsung terhadap masyarakat akibat kekurangan hati-hatian masyarakat itu sendiri dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup. Semakin langka dan punahnya jenis-jenis tumbuhan dan jenis satwa liar, saat ini memang belum dapat dirasakan pengaruh dan akibatnya, tetapi mengingat bahwa tiap komponen sumber daya alam itu saling berinteraksi dan saling mempengaruhi, maka pengaruh dan akibatnya dikemudian hari pasti akan dapat dirasakan. Oleh karena itu diperlukan pemahaman tentang arti dan fungsi kawasan konservasi dan segala tindakan yang dapat mempengaruhi kondisinya.

PENGERTIAN
MAKSUD DAN TUJUAN

A. PENGERTIAN
Keanekaragaman persekutuan hidup alam hayati, kekhasan, kelangkaan, jenis flora dan fauna serta keunikan gejala alam, keindahan pemandangan alam yang terdapat mulai dari dasar lautan, pantai, dataran rendah sampai ke puncak gunung, perlu disishkan dari segala bentuk dari kegiatan eksplotasi dan pemanfaatan sumber daya alampada umumnya. Dalam kerangka tata guna tanah, maka daerah-daerah yang mengandung kekayaan sumberdaya alam yang khas dan unik kita golongkan kedalam kawasan konservasi.
Secara umum, pengertian kawasan konservasi adalah bagian dari daratan dan lautan yang mengandung salah satu beberapa keistimewaan tipe-tipe ekosistem yang masih utuh dan asli. Mempunyai keunikan kespesifikan dan kelangkaan jenis flora dan fauna terdapatnya keajaiban fenomena dan keindahan pemandangan alamnya.dimana ciri-ciri yang demikian itu mempunyai nilai nasional dan internasional dibidang ilmu pengetahuan, pendidikan, rekreasi dan pariwisata perlu disisihkan dari segala bentuk eksploitasi dan pemanfaatan sumberdaya alam dan ekosistem yang terdapat dan terbesar di seluruh wilayah Indonesia.
Dalam usaha pengelolaanya didasarkan pada pendekatan ekologis untuk dipelihara dalam bentuk aslinya sebagaimana diciptakan pertama oleh Tuhan Y.M.E sehingga keberadaanya terjamin secara lestari untuk dapat diwariskan dan dimanfaatkan pada generasi mendatang sebagai harta pusaka nasional.

B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud ditetapkannya suatu daerah dalam bentuk kawasan konservasi adalah sebagai suatu upaya dalam meningkatkan penyelamatan daerah contoh dari formasi biota yang utama dan tipe-tipe ekosistem dalam keadaan alam, perlindungan species atau habitat yang jarang/menjelang kepunahan, konservasi daerah-daerah yang mempunyai nilai aestetis, agar dapat memberi manfaat yang sebesar-besarnya dalam menunjang pembangunan dalam segala bidang.

Tujuan penetapan kawasan konservasi adalah untuk :
1. Menunjang dan menyediakan sarana bagi pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan rekreasi dan pariwisata.
2. Mengembangkan manfaat sumber daya alam khususnya menyangkut sumber plasma nutfah sesuai dengan tingkat kebudayaan manusia.
3. memberi kemungkinan pemanfaatan sumberdaya alam kepada generasi sekarang maupun mendatang untuk pemenuhan kebutuhan manusia materil dan mental spiritual,sesuai dengan tingkat keperluannya.
4. Menjaga keseimbangan lingkungan hidup, yang pada dasarnya menjaga ekosistem manusia sebagai bagian dari ekosistem alam.
5. Meningkatkan penyematan hutan tanah dan air.

BENTUK-BENTUK KAWASAN KONSERVASI

Kawasan konservasi di Indonesia terdiri dari :
1. Hutan Suaka alam adalah kawasan hutan yang karena keadaan dan sifat fisik wilayahnya perlu di bina dan dipertahankan keanekaragman jenis tumbuhan dan satwa, tipe ekosistem, gejala dan keunikan alam, bagi kepentingan pengawetan plasma, nutfah ilmu, pengetahuan dan rekreasi, pariwisata dan pembangunan pada umumnya.
Hutan Suaka Alam karena fungsinya dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
a. Cagar alam adalah hutan suaka alam yang berhubung dengan keadaan alamnya yang khas, terhadap alam tumbuhan dan alam satwa perlu di lindungi untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan kebudayaan.
b. Suaka margasatwa adalah hutan suaka alam yang ditetapkan sebagai tempat hidup margastwa yang mempunyai nilai khas bagi ilmu pengetahuan dan kebudayaan serta merupakan kekayaan dan kebangaan Nasional.
2. hutan wisata adalah kawasan hutan yang karena keadaan dan sifat wilayahnya perlu dibina dan di pertahankan sebagai hutan dengan maksud untuk pengembangan pendidikan, rekreasi, dan olahraga.
Hutan Wisata karena fungsinya dibedakan menjadi dua bagian yaitu :
a. Taman Wisata ialah hutan wisata yang memiliki keindahan alam, baik keindahan untuk tumbuh-tumbuhan maupun satwa serta keindahan alamnya sendiri mempunyai corak khas untuk di manfaatkan bagi kepentingan rekreasi, pariwisata, dan kebudayaan.
b. Taman Buru adalah hutan wisata yang didalamnya terdapat satwa buru yang memungkinkan diselenggarakannya pemburuan yang teratur bagi kepentingan rekreasi dan olahraga.
3. Taman Nasioanl adalah kawasan hutan suaka alam/hutan wisata yang karena fungsinya dapat ditunjuk sebagai kawasan taman nasioanal yang bersama-sama areal konservasi lain untuk di kelola dalam satu kesatuan sistem menagemen.
4. Taman laut adalah lapangan lepas pantai atau laut yang masih dalam batas perairan Indonesia yang didalamnya mengandung batu-batuan kosong dan biota dimana terdapat ekosistem dan atau keindahan khusus yang keadaan alaminya secara fisik tidak mengalami perubahan oleh menusia dalam tujuan pemanfaatannya. Dikelola sebagai suaka alam tetapi dapat dimanfaatkan untuk kepentingan pariwisata didalam batas-batas tertentu.

KRITERIA PENENTUAN KAWASAN KONSERVASI

Kriteria utama yang perlu diperhatikan sebagai dasar-dasar penentuan suatu kawasan konservasi adalah :
1. Keanekaragaman : kawasan konservasi haruS memiliki keanekaragaman baik biota maupun ekosisitemnya. Hal ini mempunyai arti yang penting dlaam menentukan stabilitas biota dan menjamin adanya sumber genetic yang besar.
2. Keperwakilan: kawasan konservasi gharus memiliki formasi biota teretentu dan dapat dipergunakan sebagai pembaku bagi formasi0formasi sejenis didaerah lain.
3. Keaslian: kawasan konservasi harus memiliki kondisi biota maupun fisisk sejauh mungkin masih asli dalam arti kata belum atau tidak banyak dipengaruhi oleh kegiatan manusisa
4. Keefektifan: maksudnya efektifitas yang menyangkut segi pengelolaan. Ini berkaitan misalnya dengan luas dan bentuk daearah ynga bersangkutan, adanya batas-batas alamiah sepert sungai, pantaidsb sehingga memudahkan pengawasan dan pengamanan.
5. Kekhasaan: kawasan konservasi merupakan daerah yang memiliki siaft-sifat yang khas yang tiudaka diketemukan di daerah lain, perlu ditetapkan menjadi kawasan konservasi.

FUNGSI KAWASAN KONSERVASI

Seperti telah diuraikan diatas, di Indonesia kita mengenal bentuk dan klasifikasi kawasan konservasi terdiri dari; Cagar Alam, Suaka Margasatwa, Taman Wisata, aman Buru, Taman Nasional dan Suaka/Taman Laut ynag mempunyai fungsi masing-masing sesuai fengan status penunjukannya.
Cagar alam adalah suatu kawasan Suaka Alamdengan kekayaan alamnya yng khas ditetapkan untuk fungsi perlindungan, ilmiah dan budaya. Ini merupakan kawasan yang terdiri dari daerah tunggal, kawasan ini berdasarkan ketentuan yagn berlaku trtutup bagi umum.
Suaka Margasatwa ialah kawasan hutan Suaka alam sebagai tempat hidup margasatwa yang mempunyai nilai khas untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan budaya. Kawasan ini mempunyai fungsi utama untuk perlindungan satwa liar. Kawsana ini lebih longgar dari pada status cagar alam karena dimungkinkan diadakan perubahan-perubahan dan daapt dikunjungi oleh umum meskipun dalam keadaan terbatas.
HutanWiasat adalah tempat atau daerah yang ditunjuk dan diperuntukan secara khusus untuk dibina dan dipelihara untuk fungsi pariwisata dan rekreasi dan / wisata buru yang meliputi:
Taman Wisata adalah kawasan hutan yng memiliki keindahan alam baik hewani maupun nabati yng mempunyai corak yang khas berfungsi untuk kepentingan rekreasi dan pariwisata. Taman Buru adalah kawasan hutan wisata yang didlamanya terdapat satwa buru, sehingga berfungsi sebagai tempat berburu, yang penyelenggaraannya diatur menurut ketentuan yang berlaku. sedankan Taman Nasional adalah suatu daerah yang relative luas, dimana satu atau beberapa ealkosistemkeasdaan alamnya tidak dirubah oleh aktivitas manusia dan eksploitasi; jenis-jenis flora & fauna, tempat geomorfologi membpunyaui nilai khusus untuk kepentingan ilmiah, pendidikan, rekreasi dan pariwisata. Keadaan konservasi dalam bentuk Taman Nasional ini dapat dikunjungi oleh umum dalam kondisi khusus untuk tujuan inspirasi, pendidikan, kebudayaan, dan rekreasi.
Pemanfaatan Taman Nasionla ditetapkan pengelolaannya dengan system zoning. Dengan adanya zonasi kawasan ini dapat mempunyai fungsi :
1. Daerah Perlindungan Alami dengan fu7ngsi utama untuk komunitas botis alami.
a. Daerah ini berfungsi untuk melindungi alam dalam keadaan yang terganggu sama sekali.
b. Daerah rimba berfungsi untuk melindungi suatu spesies, komunitas biotis, bentang alam yang menarik, yang memerlikan campur tangan manusia untuk kelestariannya serta dapat dikunjungi dalam keadaan terbatas.
c. Daerah liar berfungsi melindungi alam untuk tujuan rekreasi dan pariwisata
2. Daerah Antropologi yang berfungsi melindungi suatu daerah dengan kehidupan tradisional yang berfungsi melindungi bentang alam yang dibentuk oleh kegiatan manusia masa lalau dan masih tetap terpelihara.
3. Daerah Perlindungan tempat bersejarah dan arkeologi yang berfungsi untuk melindungi budaya, yang dapat dimanfaatkan sebagai pendidikan dan kebudayaan, rekreasi dan pariwisata.

PERANAN KAWASAN KONSERVASI

Yang dapat dirasakan secara langsung maupun tidak langsung dalam jangka panjang adalah:
A. Untuk Tujuan Konservasi itu sendiri
1. Sebagai sumber plasma nutfah
 dari kira-kira 80.000 jenis tumbuhan yang ada, baru kira-kira 50 jenis yang sudah dibudidayakan dan 90% dari bahan makan itu baru berasla dari 12 jenis tumbuhan. Hamper dari seluruh obat-obatan berasal dari obat alami dan baru lebih kurang 5% tumbyuhan yang dimanfaatkan untuk kepentingan obat-obatan.
 membudidayakan satwa liar dengan kandungan protein yang cukup itnggi dengan melalui cara dan teknik khusus. Usaha mengawin silngkan satwa liar dengan ternak piaraan sehingga menghasilkan keturunan yang lebih bermutu
2. Untuk perlindungan DAS, sumber air bersih, memperkecil/mencegah erosi/banjir, menjaga kesuburan btanah dan mengurangi endapan didaerah hilir.
3. Sebgai unsure keseimbangan alami dan usaha menahan/memperkecil berjangkitnya hama penyakit hewan ternak dan tanaman budi daya.
4. melindungi tempat-tempat yang bernilai estetika, monumen alami, tata lingkungan alam pemandangan dan fenomena alam khas.

B. Untuk Tujuan Ilmu Pengetahuan dan Pendidikan
1. kawasan konservasi sebagai laboratorium alami, dimana penelitian-penelitian baku dan penetapan dalam menggali rahasia alam yang masih belum terungkap dapat dilakukan.
2. kawasan konservasi sebagai tempat/sarana pendidikan baik formal maupun informal, dimana komposisi alami merupakan buku yang dapat dibaca dan dipelajari.

C. Untuk Tujuan Rekreasi dan Pariwisata

Kawasan konservasi sebagai salah astu sumber kekayaan alam yang dibutuhkan manusia tidak kalah pentingnya dengan sumber-sumber alam lainnya, mempunyai kemampuan berfungsi bagi perlindungan dan bagi fungsi rekreasi atau pariwisata.
Adanya pohon-pohon yang tumbuh dalam kesatuan areal yang luas mempunyai pengaruh terhadap iklim sekitarnya dan dapat menciptakan suatu suasana dalam memberikan ketenangna hidup dari unsure-unsur yang terdapat didalamnya.
Bagi kesejahteraan manusia sangat penting artinya agar dapat memberi manfaat dalam hidupnya; kerja kers dari hari kehari gat memrlukan kesempatan relax dengan acara-acara rekreasi dan pariwisata seperti camping, hiking, sightseeing dll
Dengan meningkatnya perkembangan industri urbanisasi, pertambahan penduduk dewasa ini menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan eilayah-wilayah alami untuk menampung orang-orang yang berdarma wisata, maka kebutuhan akan daerah atau tempat tersebut menjadi urgent.
Adanya kawasan konservasi dalam bentuk suaka Alam, Hutan Wisata, Taman Nasional yang tersebar diseluruh wilayah Indonesia tidak dimaksudkan selamanya tertutup bagi umum. Pada saat sekarang ini peranan kawasan konservasi tersebut tidak hanya berfungsi untuk pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan, kebudayaan dan perlindunagan alam semata-mat,seperti pada masa awal pertumbuhannya, melainkan juga memegang peranan penting untuk pengembangan rekreasi dan pariwisata. Ini berari bahwa suatu kawasan konservasi tidak selamanya tertutup tetapi dapat dikunjungi oleh masyarakat ramai dalam baats-natas tertentu.
Suatu keadan alam yang istimewa dapat berfungsi bagi kepentingan ilmu pengetahuan dan kebudaayaan , mengandung potensi bagi perkembangan pariwisata baik ilmuan dalam dan luar negeri dengan mengadakan penelitian langsung keadaan alam setempat beserta isinya. Potensi semacam itu dapat pula dimanfaatkan bagi kepentingan kepariwisataan yang dapat mnghasilkan devisa bagi Negara.

Adalah suatu kewajiban bagi kita juga , bahwa suatu kawasan konservasi ysng dapat menghasilkan mandfaat dalam bentuk materi sebagai sumber devisa, kita pelihara pula manfaatnya sesuai dengan fungsi perlindungan dll.
Kekayaan alam yang indah dengan beraneka ragam atwa liar yang menarik perhatian, pantai-pantai dan gugusan batu karang yang merupakan Tman laut dengawa laut yang berwarna warni yang dipadukan dengan keindahan alma daratan disekitarnya merupakan daya tarik yang kuat bagi para pencinta alam yang banyakl dikunjungi oleh wisatawanbaik luar maupun dalam negeri.

PERAMBAHAN KAWASAN KONSERVASI

A. Faktor Penyebab
Sumber penyebab timbulnya perambahan dikawasan konservasi adalah masyarakat disamping pengelola itu sendiri.nya laju pertumbuhan yang disertai dengan peningkatan aktivitas tanpa didimbangi oleh peningkatan kesempatan kerja merupakan faktor utama untuk melukan perambahan
Faktor penyebab perambahan yang umumnya terdapat dalam kawasan konservasi antara lain:
1. Meningkatnya jumlah penduduk dengan pesat
2. Rendahnya pendidikan dan kesadaran
Pendidikan sebagai modal dasar manusia akan mempengruhi beberapa aspek termasuk tingkat kesadaran terhadap masalah yang dihadapi. Dengan demikina tingkat pendidikan yang rendah akan mengurangi kesadaran akan fungsi serta pentingnya konservasi sumber daya alam
3. Tekanan sosial ekonomi
Aspek sosial ekoomi merupakan 2 hal yang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan mansusia . dengan rendahnya tingkat sosial ekonomi masyarakat , mereka cenderung untuk melakukan usaha apapun bagi kelangsungan hidupnya karena bagi mereka yang terpenting bisa menghidupi anak istrinya. mereka melakukan kegiatan didalam kawasan konservasi, salah asatu usaha untuk memenuhi kebutuhnan hidupnya
4. Lingkungan yang kurang menguntungkan
seperti menipisnya SDA dilingkungan masyarakat, keadaan fisik lahan yang kurang menguntungkan menimbulkan keresahan dalam mencari mata pencaharian. Sehingga mereka cenderung untuk melakukan kegiatan disekitar kawasan konservasi
5. Tata batas kawasan
Kurangnya, belum adanya tanda-tanda batas kawasan konservasi dilapangan juga merupakan faktor penyebab timbulnya perambahan. Masyarakat yang bermata pencahariaan memanfaatkan SDA akan melakukan kegiatannya dikawasan yang cukup potensial masih utuh yaitu pada kawasan konservasi, hal ini karena tidak adanya/ kurangnya batas yang jelas dilapangan.
6. Sarana dan prasarana
keberhasilan penanggulangan masalah perambahan kawasan harus didukung dengan adanya sarana dan prasaran termasuk personil yang cukup memadai. untuk memenuhi ketersediaan sarana dan prasarana yang cukup perlu didukung oleh ketersediaan dana.

B. Jenis-jenis perambahan
Jenis perambahan yang umumnya terjadi dialam kawasan konservasi berupa perdagangan, permukiman, pencurian kayu, persawahan, perkebunan, dimana kadang-kadang perladangan menempati tingkat teratas dalam jenis perambahan. Adapun jenis-jenis perambahan didalam kawasan konservasi adalah sbb :
1. Pencurian kayu pencurian kayu dengan cara penebangan pohon jelas dapat merusak kondisi kawasan akibatnya akan timbul areal dalam kawasan konservasi yang berupa petak-petak yang tidak ditumbuhi oleh pohon-pohonan.
2. Perladangan liar perladanagn liar terutama yang dilakukan dengan cara membakar hutan dengan sangat merusak kondisi kawasan konservasi. Biasanya perladangan berpindah ini mengakibatkan terjadinya padang alang-alang lahan yang di tumbuhi alang-alang jelas merupakan lahan yang tidak cocok dengan status dan fungsi kawasan konservasi.
3. Pemukiman liar pemukiman liar dilakukan biasanya diawali dengan pembukaan lahan, baik untuk perdagangan, persawahan, atau perkebunan yang semula didirikan berupa gubuk-gubuk tempat berteduh sementara, lambat-laun berubah menjadi rumah yang refresentatif dan berkembang sampai merupakan suatu perkampungan besar yang sulit diatasi.
4. Pemburuan liar pemburuan liar dilakukan dengan mengguanakan senjata api dan senjata tradisional hal ini akan sangat mengganggu terhadap populasi satwa dalam kawasan konservasi sehingga dikhawatirkan satwa liar yang sangat langka umpamanya bisa mendekati kepunahannya.

PENUTUP
Hutan dan kawasan konservasi adalah merupakan salah satu sunber kehidupan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia. Ledakan penduduk dan kemajuan teknologi yang cukup pesat akan selalu mempengaruhi keseimbangan alam lingkungan. Oleh karena itu usaha-usaha konservasi sumber daya alam di Indonesia akan tetap memegang peranan di masa mendatang.
Suatu hal yang perlu diperhatikan ialah bahwa usaha-usaha konservasi tersebut harus terlihat dapat memberikan keuntungan pada masyarakat. Hal ini penting untuk mendapatkan dukungan dan agar seluruh masyarakat mau berperan secara aktif dalam usaha konservasi sumber daya alam.

Uji nyali di Lawang sewu kenapa tidak...



Lawang sewu memang menyimpan misteri...

Berada tepat di depan tugu Pemuda yang bertempat di kota Semarang. Bangunan dengan model arsitektur yang hanya tinggal satu di dunia ini ternyata memiliki cerita yang cukup menarik. Bangunan ini dibangun oleh pemerintahan belanda pada tahun 1904 dan pada tahun 2004 kemarin tepat berumur 100 tahun. Sudah 100 tahun bangunan tersebut berdiri, namun arsitekturnya masih terlihat kokoh walaupun sudah ada sedikit lubang di sana-sini. Bangunan ini merupakan salah satu bangunan tua yang bersejarah, namun jika dilihat perawatan untuk bangunan ini sungguh payah sekali. Seharusnya perawatan bangunan ini lebih diperhatikan, karena sebenarnya bangunan ini bisa dijadikan objek wisata yang cukup eksotis. Jika bangunan ini dirawat dengan baik maka bangunan ini bisa menjadi salah satu tujuan wisatawan, dan jika Lawang Sewu menjadi salah satu objek wisata maka tidak akan pernah ada cerita tentang hantu yang menunggu Lawang Sewu. Semua cerita hantu-hantu itu muncul karena keadaan bangunan yang sangat mengenaskan yang membuat kesan angker. Namun sebenarnya cerita-cerita itu bohong seperti yang dikatakan salah satu guide Lawang Sewu ibu Tini. Ibu Tini berkata “Cerita-cerita tentang hantu itu semua bohong, bahkan dulu banyak sekali paranormal yang kemari untuk mengeceknya namun mereka tidak menemukan apa-apa disini.” Memang dengan keadaan bangunan yang sudah tua, tidak terawat, fisik tembok-tembok yang sudah terkelupas, dan banyak munculnya akar-akar pohon beringin yang berasal dari atas bangunan membuat bangunan ini memiliki kesan angker; namun sebenarnya jika bangunan ini diperbaiki kembali maka akan bagus seperti dulu kala.

Bangunan ini sudah berdiri sangat lama 100 tahun dan tidak dipungkiri lagi bahwa bangunan ini adalah saksi bisu perjuangan bangsa indonesia tepatnya di kota Semarang. Seharusnya bangunan ini dirawat dengan baik dan tidak diterlantarkan seperti ini. Karena bangunan ini adalah salah satu situs bersejarah yang merupakan Land Mark kota Semarang. Bangunan ini dapat dikatakan land mark karena keunikan arsitekturnya yang tidak ada duanya di dunia. Lihat saja bagunan ini dibangun dengan planning yang matang, contohnya adalah sistem pembuangan air yang ada didalam gedung. Sistem pembuangan air ini salah satu bagian yang unik dari bangunan ini, di mana dulu teryata belanda telah mengetahui bahwa di daerah Semarang ini akan sering banjir jika laut sedang pasang naik. Jadi arsitek belanda telah mempersiapkan segalanya yaitu sistem pembuangan air yang berada di dalam gedung, dimana sistem ini akan berfungsi jika gedung sudah terendam air. Teryata sistem itu berfungsi dengan baik, saat terjadi banjir maka air tidak akan pernah mencapai ruangan utama karena air sudah duluan keluar melewati sistem pembuangan air. Sungguh unik sekali bangunan ini, dan ada satu lagi yang tidak kalah uniknya dari saluran air bawah tanah itu. Yaitu banyaknya pintu di dalam gedung ini yang menyebabkan bangunan ini disebut Lawang Sewu yang artinya seribu pintu. Nama ini bukan hanya istilah saja namun memang benar-benar berdasarkan keadaan yang ada pada bangunan tersebut. Jadi kalau kesana anda bisa mencoba menghitung jumlah pintu yang ada di dalam bangunan itu, dan anda boleh percaya atau tidak ternyata jumlah pintu bangunan itu genap 1000 buah. Menurut beberapa pengunjung yang datang mengatakan, “faktor banyaknya pintu di Lawang Sewu itu juga yang membuat kesan angker”. Jadi memang tempat ini memiliki banyak faktor pendukung untuk mendapatkan nominasi salah satu tempat angker di jawa.

1011.JPGBanyak cerita yang unik tentang bangunan Lawang Sewu ini selain cerita-cerita diatas. Menurut salah satu orang tertua di daerah Semarang ini yaitu Pak Rahman itu mengatakan. “Lawang Sewu ini juga salah satu bangunan tua yang bersejarah namun sayang perawatannya sangat mengenaskan sekali.” Menurut pak Rahman yang merupakan guide klenteng Sam Poo Kong itu mengatakan bahwa bangunan Lawang Sewu itu dulu milik pemerintahan Belanda namun sekarang sudah menjadi milik bangsa Indonesia dan dimiliki oleh PJKA ( Perusahaan Jawatan Kereta Api ). Namun kemarin tempat tersebut sempat dipakai untuk KODIM ( Komando Distrik Militer ), namun ternyata bangunan itu tidak terurus kembali dan akhirnya bangunan itu kembali di handle oleh PJKA kembali. Namun banyak cerita yang beredar PJKA sekarang sudah semakin susah untuk melakukan perawatan gedung karena untuk membayar pajak tanahnya saja PJKA sudah susah payah. Harga pajak tanah untuk bangunan Lawang Sewu ini ternyata sangat mahal, hampir semahal harga pajak tanah di daerah Thamrin di jakarta. Oleh karena itu keadaan gedung Lawang Sewu tersebut makin lama makin mengenaskan. Bahkan dulu gedung Lawang Sewu itu hampir dirobohkan dan digantikan dengan bagunan baru. Sebenarnya ceritanya agak unik hingga akhirnya gedung Lawang Sewu ini tetap berdiri sampai sekarang. Dulu waktu mantan presiden Soeharto masih menjabat menjadi presiden di Indonesia, salah satu putrinya menginginkan bangunan Lawang Sewu di robohkan dan digantikan dengan sebuah hotel namun rencana tersebut akhirnya batal karena bapak presiden Soeharto terlanjur harus turun dari jabatannya. Hampir saja salah satu bangunan bersejarah hilang begitu saja dan digantikan oleh bangunan hotel, namun ternyata keadaaan berkehendak lain. Seharusnya kita ini lebih memperhatikan hal-hal seperti sejarah, dan budaya asli kita. Kita boleh berpikiran seperti orang barat, menggunakan alat-alat canggih, memakan-makanan fast food dan bergaul dengan orang-orang dari negeri yang berbeda. Namun kita sebagai warga, masyarakat, pribadi, dan orang Indonesia kita tidak boleh lupa dari mana kita berasal dan jati diri kita. Karena bangsa yang hebat adalah bangsa yang mau menerima kebudayaan lain dan tidak pernah melupakan kebudayaan sendiri yang merupakan jati diri mereka sendiri.

sumber:reportase langsung di tempat

Kerajinan Tana Toraja

Adapun jenis kerajinan yang pengerjaannya mutlak membutuhkan kemampuan seni yang sangat tinggi dan artistik yaitu :

* Kerajinan Tenunan Toraja
* Kerajinan Merangkai Manik-manik
* Kerajinan Membuat Perhiasan Tradisional dari Bahan Emas dan Perak

Salah satu jenis kesenian yang terkenal dan khas Tana Toraja adalah seni ukir, seni sama umurnya dengan leluhur Tana Toraja. Jenis ukiran ini dipakai sebagai ragam dekorasi baik eksterior maupun interior pada rumah adat-adat Toraja (Tongkonan) termasuk pada lumbung padi (Alang Sura').

Semua ukiran yang terdapat pada rumah dan lumbung merupakan lambang atau simbol makna hidup orang Toraja. Ukiran-ukiran itu ada yang bermakna hubungan manusia Toraja dengan pencipta-Nya dengan alam kosmos dan menggambarkan hubungan dengan sesama manusia (Lolo Tau), dengan hewan/ternak (Lolo Patuoan) dengan tanaman (Lolo Tananan).

Sepanjang penelitian diperoleh jumlah ukiran di Tana Toraja sebanyak 67 jenis dengan masing-masing corak dan makna. Warna ukiran terdiri dari warna merah, kuning, putih dan hitam. Semua warna ukiran itu adalah asli diambil dari tanah liat tertentu, yang disebut Litak. Kecuali warna hitam yang diambil dari jelaga (hitam arak pada periuk) atau bagian dalam batang pisang muda.

Masih ada juga jenis seni yang merupakan bagian tak terpisahkan dalam hidup dan budaya orang Toraja yakni seni pahat. Seni ini dapat dilihat pada Tongkonan Merambu (rumah adat) dan Tongkonan Tang Merambu (kuburan/patane).

Sebagai peralatan hasil seni pahat yang harus ada pada Banua Sura', rumah adat (tongkonan) adalah: Kabongo', yaitu kepala kerbau yang dipahat dari kayu cendana (sendana) atau kayu nangka dan dilengkapi dengan tanduk kerbau asli. Kabongo' ini mengartikan bahwa tongkonan ini adalah Tongkonan Pemimpin Masyarakat dengan kata lain tempat melaksanakan peranan dan kekuasaan adat Toraja.

* Katik
* Tau-tau

Kerajinan Tenunan Toraja

Jenis kerajinan ini sangat terkenal di daerah Sa'dan, Rongkong Mamasa dan Simbuang (Toraja Barat), bahan dasar untuk tenunan ini adalah kain yang ditenun dari benang kapas yang dipintal secara tradisional. Bahan pewarna yang asli terbuat dari tanah berwarna dari kulit pelepah (pa'pak), biji serta dedaunan jenis tanaman tradisional tertentu. Warna yang banyak ditampilkan adalah warna merah, kuning, hitam, hijau dan biru di samping warna putih.

Pada mulanya corak tenunan ini hanya berupa garis-garis lurus berwarna selang-seling, namun dewasa ini sudah banyak yang diberi motif rumah Toraja, dan lain-lain motif ragam hias yang membuatnya semakin menarik.

Perkembangan ini tidak terlepas dari kemampuan para pengrajin tenunan menggunakan jenis benang yang lebih modern tetapi tetap ditenun dengan ciri khas Toraja yaitu dengan alat tenun bukan mesin (alat tradisional).

Pada akhir-akhir ini tenunan Toraja telah banyak digunakan sebagai pakaian adat Toraja baik oleh kaum wanita maupun pria termasuk menjadi bahan jas dan busana pengantin. Busana sejenis ini banyak kita jumpai pada acara Rambu Tuka' ataupun pada acara Festival Budaya Sulawesi Selatan atau Festival Budaya Toraja.

Kerajinan Merangkai Manik-manik

Keterampilan merangkai manik-manik seperti keterampilan menenun jumlahnya sangat terbatas. Keberadaan pengrajin yang juga harus memiliki kemampuan seni tinggi ini, sangat menolong tersedianya asesoris pakaian adat serta bahan dekorasi untuk tempat-tempat berlangsungnya upacara baik Rambu Tuka' maupun pada Rambu Solo'

Lawang Sewu

Wisata peninggalan kolonial eksotis berbau magis.

Bagi masyarakat Semarang, menyebut gedung Lawangsewu pikiran kita akan langsung tertuju pada bangunan anggun, kokoh sekaligus terlihat angker. Bagunan ini dinamakan Lawangsewu oleh masyarakat karena jumlah pintu dan jendela yang sangat banyak. Lawangsewu yang dibangun pada tahun 1908. Dikerjakan oleh arsitek Belanda Profesor Klinkkaner dan Quendaag tersebut terletak di jantung kota Semarang. Berada pada lokasi strategis yang berhadapan dengan maskot kota Semarang Tugumuda dan Gedung bersejarah lainnya yaitu Wisma Perdamaian (dulu APDN) yang merupakan rumah dinas Gubernur Jawa Tengah pada saat ini.

Lawangsewu dibangun tahun 1908 awalnya merupakan kantor pusat Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), sebuah perusahaan kereta api pertama di Indonesia yang berdiri pada 1864. Selanjutnya setelah kemerdekaan dimanfaatkan sebagai kantor Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA). Pada tahun tujuhpuluhan Lawangsewu juga pernah menjadi Kantor ABRI (baca: TNI).

Gedung bersejarah nan indah dengan ratusan pintu ini mempunyai nilai historis, desain arsitektur, perwajahan gedung, detail estetika, dan interior ruangannya yang sangat tinggi dan menawan. Dibangun dengan detail yang elok dan pilar kokoh, Kusen dan Pintu terbuat dari kayu jati dengan ukuran yang sangat tinggi. Di area tengah sebagai ventilasi udara dan pencahayaan dibuat ornament mozaik kaca desain Eropa dengan nilai seni yang maha agung. Maka jangan heran, ketika jaman orde baru masih berkuasa. Terdengar santer alih fungsi gedung Lawangsewu menjadi Hotel berbintang oleh keluarga Cendana. Dengan goyahnya perekonomian Indonesia dan reformasi yang pecah pada tahun delapan tujuhan, pudar pula rencana pembangunan hotel tersebut.

Ketika pertempuran lima hari meletus di Semarang, 14-18 Oktober 1945 yang melibatkan Angkatan Muda Semarang melawan bala tentara Kido Buati Jepang, Gedung lawangsewu dan sekitarnya merupakan saksi bisu sejarah tempat penyiksaan dan pembantaian. Maka jangan heran jika sampai saat ini suasana angker dan magis masih melekat pada gedung tua ini. Banyaknya paranormal kondang menggelar acara perburuan hantu di Gedung angker tersebut mengilhami salah satu stasiun televisi nasional mengadakan acara Penampakan Hantu saat gencar-gencarnya acara megis dan perburuan hantu beberapa tahun yang lalu.

Pada saat ini Gedung Lawangsewu mulai dibuka untuk umum. Masyarakat secara periodik datang dan mengunjungi keleokan arsitektur dan sekaligus merasakan suasa magis tersebut. Hal ini bisa dilihat dari seringnya digelar even dan pameran produk oleh pemerintah kota Semarang. Selain bisa melihat keindahan secara langsung juga bisa merasakan getaran-getaran magis. Biasanya dalam acara pameran akan diselenggarakan acara Melintas bangunan dan terowongan bawah tanah gedung Lawangsewu. Disana suasana magis dan angker masih terasa.

Walaupun jaman telah berubah modern, namun kekuatan magis seribu hantu masih dapat ditemui di gedung yang kokoh tersebut, khususnya bagi wisatawan yang menginginkan suasana yang lain. Bagi anda yang ingin berwisata menyaksikan kemolekan seni arsitek kelas tinggi sekaligus bernuansa magis, silahkan kunjungi Gedung Lawangsewu di kota Semarang. Soal ketemu atau tidaknya dengan hantu cantik, ngga usah dipikirkan. karena hanya mitos.

Pantai Maron & Tambakharjo

Salah satu tempat wisata anyar yang wajib dikunjungi bila mampir ke Semarang adalah pantai Maron atau Pantai Tambakharjo. Selain eksotis masih perawan juga karena keindahan pantai yang landai bak pantai-pantai di pulau Dewata.

Obyek wisata ini baru sekitar satu tahun belakangan ini dikelola oleh karang taruna desa Tambakharjo Semarang Barat. Dahulu untuk menuju pantai tersebut harus bekerja keras. Selain karena akses jalan yang hanya bisa dilalui oleh sepeda onthel juga harus menyeberang Paluh (bentangan sungai). Sehingga sepeda hanya bisa sampai bibir sungai, untuk selanjutnya menyeberang.Namun saat ini akses jalan telah tertata bagu oleh proyek bandara. Sehingga mobil bisa sampai bibir pantai.Bagi wisatawan Semarang yang sudah lama kehilangan pantai landai dengan bentangan pasir yang panjang mungkin akan terkagum-kagum. Bagaimana mungkin kota Semarang masih mempunyai asset yang begitu bagus. Mengingat hamper 75% pantai diwilayah kota Atlas tersebut telah beralih fungsi menjadi daerah industri dan hunian orang-orang kaya.Pantai Maron dan Tambakharjo menawarkan panorama yang indah. Selain pasir hitam bersih yang landai, pengunjung yang mau berjalan sepanjang pantai sekitar 500 meter kearah barat akan disuguhi pemandangan tanaman mangro/ bakau pulau Tirang yang menawan. Air yang jernih dan ombak kecil yang berkejaran mendekati pantai terlihat amat indah.

Sesekali terlihat anak ubur-ubur yang berenang dibibir pantai.Bagi pengunjung tak usah kawatir dengan biaya atau tiket masuk, karena sampai hari ini masih gratis. Hanya biaya parkir sepeda motor sebesar dua ribu perak dan mobil empat ribu perak. Penjual jasa juga siap dibibir pantai. Mulai tukang sewa ban, angkutan perahu mesin, alas duduk sampai penjual makanan siap memanjakan anda. Harga makanan juga tergolong murah. Sama dengan harga di warung kampung. Pengalaman wisata memang bisa dirasakan di pantai ini. Bila anda datang ketika matahari terbit atau akan tenggelam diufuk barat, tentunya pemandangan alam seperti ini menjadi yang paling utama. Nikmat alam ciptaan Ilahi juga bisa dinikmati dari atas perahu yang siap mengantar dengan biaya tiket tiga ribu perak. Bukit Ngaliyan tampak bergerombol kehijauan bila dilihat dari atas perahu. Atau bagi anda yang senang berjalan santai, nikmati sensasi berjalan dari arah timur ke barat dan memandang ke arah laut lepas dengan suara deburan ombak dan suara burung camar.menjelang senja Semarangnews begitu kagum melihat matahari yang siap tenggelam dengan warna jingga.Untuk mencapai pantai Maron atau Tambakharjo, ada tiga rute. Pertama, bila anda dari arah timur atau Semarang kota, anda berbelok kanan kearah utara menuju rumah dinas penerbad/ Bandara pintu barat.

Selanjutnya ikuti jalan lurus sepanjang tanggul sungai bandara Ahmad yani.Kedua, anda masuk perumahan Graha Padma Krapyak kearah utara, Sesampai di lingkaran patung ikan , terus berbelok kea rah barat terus sampai pantai.Ketiga, anda bisa melalui jalan Stasiun Jerakah lurus kearah utara menuju tambakharjo. Selanjutnya mengikuti jalan ke pantai

TUGUMUDA LANDMARK KOTA SEMARANG

DIBANGUN SEBAGAI PENGHARGAAN PERWUJUDAN HEROIK WARGA SEMARANG DALAM MELAWAN PENJAJAH JEPANG

Tugumuda adalah landmark kota Semarang. Bagi warga Semarang yang berdomisili di Semarang maupun yang telah menyebar keseantero dunia pasti akan teringat dan tekenag kotanya bila mendengar kata Tugumuda.

Meskipun di Semarang banyak lokasi yang indah dan strategis seperti Simpang lima yang menjadi jantung kota, Gombel Indah sebagai lokasi melihat pemandangan kota bawah, pantai dan pelabuhan maupun lokasi lain, Tugumuda tetap menjadi ikon atau landmark yang terus dan akan dikenal oleh warganya maupun warga kota lain yang pernah berkunjung di Semarang.

Tugumuda bukan hanya sekedar batu hitam yang menjulang kelangit atau tugu penghias bundaran taman. Namun bagi kota warga Semarang tugu ini merupakan simbol dan kenangan getirnya warga Semarang dalam mempertahankan arti kata Merdeka. Tugumuda adalah monument yang dibangun sebagai perwujudan heroik warga Semarang khususnya pemuda pemudi dalam melawan penjajah Jepang pada tanggal 14 – 19 Oktober 1945. Berkobarnya perang selama lima hari tersebut, entah sudah berapa nyawa yang melayang. Sebagai wujud penghormatan bagi para pejuang, hingga saat ini pemerintah kota Semarang selalu mengenangnya dan memperingatinya dengan sebutan ”Pertempuran Lima Hari di Semarang”.

Tugumuda berlokasi di tengah jantung Semarang. Lokasi yang sangat strategis karena dikelilingi oleh beberapa bangunan yang sangat prestisius. Wisma Perdamaian yang menjadi dalemnya Gubernur Jawa Tengah tepat berada barat. Kantor Administrasi Walikota Semarang juga tepat di utaranya, Musium manggala Bhakti berlokasi di sebelah utara. Sedang Balaikota Semarang hanya dua ratus meter sebelah utara Tugumuda. Tugumuda dikelilingi oleh taman rindang ini merupakan poros pertemuan antara Jl. Mgr. Soegijopranoto, Jl. Dr. Soetomo, Jl. Pandanaran, Jl. Pemuda dan Jl. Imam Bonjol.

Pembangunan Tugumuda yang ada pada lokasi saat ini peletakan batu pertamanya oleh Gubernur Jawa Tengah Boediono pada tangal 10 Nopember 1951. Sedang peresmiannya oleh Presiden RI Soekarno pada tanggal 20 Mei 1953. Pembangunan Tugumuda sendiri dimulai dari dibentuknya panitia Tugu Muda oleh Walikota hadi Soebeno pada tahun 1951.Tugumuda didesain oleh Salim, relief pada kaki tugu monument dikerjakan oleh para seniman yang dikomandoi oleh Hendro. Karena merupakan perwujudan perjuangan warga kota Semarang dalam melawan tentara Jepang. Tugumuda didesain berbentuk lilin dengan penampang segilima dengan bentuk api diatasnya. Lilin merupakan lambing api perjuangan yang terus menyala. Sedang relief pada kaki tugumuda menggambarkan heroiknya perjuangan warga Semarang dalam perang melawan tentara penjajah. Disekeliling tugu terdapat kolam yang terdapat air mancur. Sedang taman dan lampu warna warni menghias seputar taman dengan tanaman hijau dan rumput yang sangat indah, asri dan terawatt.

Pada awal tahun 1990 taman sebeleh barat Tugu yang berhadapan langsung dengan Wisma Perdamaian yang merupakan rumah dinas Gubernur jawa tengah pernah diletakkan patung dua ekor sapi dan induk ayam dan beberapa anaknya yang sedang mencari makan . Patung-patung tersebut setiap sore dijadikan warga Semarang untuk rekreasi warga Semarang dengan mengajak anak-anaknya untuk naik diatas punggung sapi. Maka alur lalulintas diseputar tugumuda menjadi tersendat. Selain mengurangi arti makna Tugumuda sebagai symbol perwujudan perjuangan ternyata patung-patung tersebut mengganggu keindahan dan lalulintas. Maka protespun bermunculan yang dialamatkan pada dinas pengelola taman. Akhirnya patung-patung tersebut dipindahkan dari lokasi Tugumuda.

Saat ini tugumuda terlihat gagah menjulang, taman asri dengan tanaman yang rindang. Dimalam hari akan terlihat indah dengan sinar aneka warna yang bertaburan. Anda tertarik ……silahkan datang sekaligus dapat belanja oleh-oleh khas Semarang berupa Bandeng Presto, Wingko babat, Moci dan lain-lain yang berlokasi hanya empat ratus meter dari Tugumuda tepatnya di Jl. Pandanaran.

OBYEK WISATA ALAM GOA KREO

Obyek wisata alam Goa Kreo terletak di Dukuh Talun Kacang, Kelurahan Kandri Kecamatan Gunungpati + 13 km dari Tugumuda ke arah Selatan, berada di lereng bukit dengan ketinggian 350 di atas permukaan air laut .

Pemandangan Sawah disekitar Goa Kreo ini terdapat hamparan sawah yang luas, tebing-tebing curam penuh pepohonan dan sungai jernih berbatu sehingga tercipta panorama yang indah.

Untuk mencapai mulut Goa ini harus menuruni anak tangga yang cukup banyak. Menurut legenda Goa Kreo merupakan petilasan Kanjeng Sunan Kalijaga. Ketika mencari kayu Jati untuk membangun masjid Demak, Beliau singgah di Goa ini.

Kera-kera diceritakan pada waktu itu beliau (Sunan Kalijaga ) dibantu empat ekor kera yang konon merupakan cikal bakal kera-kera yang hidup di Goa Kreo, sekarang berjumlah sekitar 300 ekor.

Disekitar Goa ini juga terdapat rumpun bambu kerincing yang dipercaya tumbuh dari bekas tusuk sate yang disajikan pada saat Sunan Kalijaga mengadakan selamatan. Daun bambu ini berbau daging kambing.

Tanaman Langka Selain bambu kerincing disekitar Goa Kreo tumbuh pula bermacam-macam tanaman langka antara lain : Pohon beracun, sesambi/kucacil, lanji/wilikukur, kepoh atau jangkang, iwil-iwil dan kemloko.

Disebelah Utara Goa Kreo terdapat air terjun yang berasal dari berbagai sumber mata air yang jernih dan tidak mengenal kemarau. Untuk sampai di air terjun ini harus melalui tangga yang curam.

Disamping memiliki pemandangan yang indah Goa Kreo juga dilengkapi sarana-sarana lain seperti : tempat bermain yang dilengkapi dengan beberapa mainan anak seperti ayunan, papan luncur dll.

Tatar Bandung

Kabupaten Bandung merupakan salah satu Daerah Tingkat II di Propinsi Jawa Barat. Wilayah Kabupaten Bandung adalah wilayah yang secara penuh memagari Wilayah Kota Bandung, dengan luas wilayah 309.207,03 Ha.(Lihat Sejarah Singkat), dengan batas- batas wilayah administratif, Sebelah Utara : Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang, Sebelah Timur : Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut, Sebelah Selatan : Kabupaten Garut dan Cianjur dan sebelah Barat : Kabupaten Cianjur.

Wilayah Kabupaten Bandung pada umumnya terdiri dari dataran tinggi perbukitan bergunung-gunung, dengan ketinggian antara 110 M sampai dengan 2300 M di atas permukaan laut. Terletak antara 107 22' BT - 108 05' BT dan 6 41' LS - 7 19' LS., berhawa sejuk dan segar. Salah satu ke-khas-an Kabupaten Bandung adalah kesuburan alam, ketentraman rakyat yang hidup di lingkung gunung dan keramahan masyarakatnya. Di lereng-lereng gunung, terhampar perkebunan-perkebunan yang memberi sumber penghidupan bagi penduduknya.

Diantara gunung-gunung yang ada, Gunung Tangkuban Perahu lebih banyak dikenal orang dengan legendanya yang terkenal, yaitu Legenda Sangkuriang. Demikianpun Sungai Citarumnya yang bersumber di Kabupaten Bandung, mengalir berliku-liku sampai jauh ke Utara Pulau Jawa. Banyak danau-danau (situ-situ) terhampar di Wilayah Kabupaten Bandung, seperti Situ Lembang, Situ Cileunca, Situ Ciburuy, Situ Patenggang dan lain sebagainya. Diantara situ atau danau, Situ Cileunca memiliki arti penting, bukan saja karena menyuburkan tanah (irigasi) tetapi memberikan pula kemanfaatan bagi penduduk lainnya di luar Kabupaten Bandung, yaitu berupa tenaga yang membangkitkan aliran listrik di sentral-sentral seperti Pangalengan dan Lamajang. Selain dari Cileunca, Danau Saguling adalah sumber pembangkit tenaga listrik terbesar di Kabupaten Bandung..
Saguling

Di Kabupaten Bandung terdapat pula sumber energi panas bumi yang terletak di puncak gunung Kamojang (Bandung Selatan) dan telah dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik tenaga panas bumi (PLTP Kamojang). Disamping itu Kabupaten Bandung kaya akan bahan tambang golongan C, antara lain : Batu gamping, Batu andesit, Teras, Marmer, Kaolin, pasir Kuarsa, dan sirtu yang lokasinya tersebar di Kecamatan Padalarang, Cipatat, Margaasih, Batujajar, Cicalengka, Baleendah dan Majalaya.

Lembah Baliem

Lembah Baliem View

Lembah Baliem Village

The Internasional Indonesia Motor Show (IIMS)

Indonesia International Motor Show kali ini bukan sekadar ajang untuk menampilkan model-model mobil terbaru atau kepentingan bisnis semata.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pada event ini juga akan digelar Community-Club gathering, the 4th automotif design and styling competition, best stand, best car, exhibitor's night, lomba untuk anak-anak seperti menggambar dan mewarnai dan tidak luput seperti tahun-tahun sebelumnya adalah pemilihan miss motor show. Supporting program dimulai dari:

Penanaman Pohon: Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) bekerja sama dengan Jasa Marga menggelar acara penanaman pohon di Jalur Tol Cikampek-Jakarta di Km 5+800 sebagai kepedulian industri otomotif terhadap lingkungan tanggal 30 Juni lalu.

Lomba Penulisan Wartawan: The 16th Indonesia International Motor Show (IIMS) kali ini para jurnalis juga diajak untuk berpartisipasi dalam ajang pameran otomotif terbesar di Indonesia, yaitu dengan diadakannya Lomba Penulisan Wartawan dengan tema Aplikasi energi alternatif bagi peningkatan kualitas hidup. Untuk pemenangnya akan mendapatkan satu unit notebook, uang tunai Rp 8 juta, dan piagam penghargaan.

Untuk juara kedua akan mendapatkan uang tunai Rp 8 juta dan piagam penghargaan. Sedangkan untuk juara ketiga akan mendapatkan hadiah uang tunai Rp 7 juta dan piagam penghargaan.

Children’s Colouring Competition: 16th IIMS kali ini juga dimeriahkan dengan lomba mewarnai untuk anak usia 4-6 tahun. Acara yang didukung penuh oleh restoran cepat saji McDonald’s telah diadakan di lima restoran McDonalds yang berbeda, yaitu:

Minggu, 8 Juni 2008 pukul 08.00-11.00 di Mc’D Sarinah Thamrin.
Minggu, 8 Juni 2008 pukul 08.00-11.00 di Mc’D Blok M.
Sabtu, 14 Juni 2008 pukul 08.00-11.00 di Mc’D Kebun Jeruk.
Minggu, 15 Juni 2008 pukul 08.00-11.00 di Mc’D Citraland.
Minggu, 15 Juni 2008 pukul 08.00-11.00 di Mc’D Kelapa Gading.

Hasil dari kompetisi mewarnai ini akan dipamerkan di area pameran The 16th IIMS di Jakarta Convetion Center (JCC).

Best Car IIMS 2008-07-08: Inilah ajang di mana kemampuan agen tunggal pemegang merek (ATPM) dilihat dalam menampilkan produk yang sesuai dengan tema pameran, yaitu Advanced Motoring Hi-Quality Living. Hasil lomba akan diumumkan di Exhibitor’s Nite IIMS 2008 pada tanggal 19 Juli atau dapat dilihat langsung di situs resmi IIMS 2008 www.indonesianmotorshow.com

Test Drive Arena-Real Experience: Nah, kalau anda berminat unutk menguji mobil sebelum membelinya bisa ikutan di arena ini. Acara Test Drive Arena-Real Experience ini digelar selama IIMS 2008 berlangsung yang bertempat di area parkir depan JCC Gelora Bung Karno Senayan. Acara ini berlangsung dari pukul 10.00-17.00 dari tanggal 12-20 Juli 2008.

IIMS Car Audio Show 2008-07-08: Bagi anda penggemar audio, silahkan berkunjung ke area di area outdoor parkir depan JCC Gelora Senayan yang dimulai dari pukul 10.00-21.00 setiap hari pameran. IIMS Car Audio Show 2008 mengakomodir kreatifitas para pecinta dan penggemar car audio di tanah air.

The 4th Automotive Design & Styling Competition (ADSC): Mengusung tema Agropolitan Vehicle, kompetisi desain yang diarahkan untuk merancang kendaraan yang tepat guna di wilayah agropolitan ini untuk memberi informasi pada khalayak ramai bagaimana kemampuan desainer Indonesia.

Miss Motor Show 2008: Kurang lengkap rasanya bila pameran tanpa ‘bunga’ pameran. Makanya ajang Miss Motor Show 2008 kembali di gelar. Miss Motor Show merupakan ajang untuk memilih Brand Representative of the 16th IIMS 2008. Para finalis akan diumumkan pemenangnya di Exhibitor’s Nite IIMS 2008 pada tanggal 19 Juli atau dapat dilihat langsung melalui situs resmi IIMS 2008 www.indonesianmotorshow.com

Best Stand IIMS 2008: Best Stand of The 16th IIMS merupakan salah satu ujung tombak acara pendukung yang sangat penting. Pandangan mata pengunjung akan dimanjakan dengan berbagai tampilan yang memadukan aspek proporsi, warna, pencahayaan, dan penataan produk merchandise. Hasil lomba akan diumumkan di Exhibitor’s Nite IIMS 2008 pada tanggal 19 Juli atau melalui situs resmi IIMS 2008 www.indonesianmotorshow.com
Community Club Gathering: Sebagai wadah sarana berkumpulnya komunitas club ATPM se-jakarta. Melalui pameran ini tiap club mendisplay mobil maskot andalannya masing-masing. Tempat diadakan di depan food court IIMS, area parkir JCC Gelora Senayan yang dimulai dari pukul 10.00 pagi samapai dengan tutup pameran.

Children’s And Student’s Day: Didedikasikan untuk anak, pelajar, dan mahasiswa. Pada hari Kamis 17 Juli 2008, akan datang 1.000 pelajar. Di area pameran tur.

Kunjungan Tuna Daksa: Acara ini akan diadakan pada VIP day tanggal 11 Juli 2008. Acara ini merupakan perwujudan rasa peduli pelaku industri otomotif untuk memfasilitasi semua pihak dan kalangan yang ada.

Minang kabau cultural and art festival

Dengan tema “Aktualisasi Nilai-nilai Seni dan Budaya Sebagai Tontonan dan Tuntunan bagi Masyarakat”, Pekan Budaya Sumatera Barat 2008 kembali digelar. Acara yang berlangsung dari 6 – 12 juli 2008 ini cukup ramai dikunjungi masyarakat. Bertempat di Taman Budaya Sumatera Barat dan Museum Nagari Adhityawarman Padang, acara ini memberikan banyak sekali suguhan. Mulai dari pawai budaya, pergelaran, festival, lomba, pameran, dan pasar seni/makanan khas daerah. Acara ini juga sebagai bentuk aktualisasi dari Visit Indonesia Year 2008.

Pergelaran yang ditampilkan mulai dari tradisional, nusantara, dan internasional. Festivalnya pun sangat beragam mulai dari festival randai, saluang dendang, salawat dulang, prosesi baralek gadang, dan tari kreasi baru. Pergelaran dan festival tersebut bergilir dilaksanakan selama satu minggu tersebut.
Selain itu lomba yang diadakan pun sangat banyak. Untuk tingkat kabupaten/kota terdapat lomba penyanyi pop minang, lomba baju kuruang basiba, dan lomba manatiang piriang antar restoran/rumah makan. Untuk kategori umum terdapat lomba penyanyi gamad, lomba qasidah rebana, lomba baca puisi, dan lomba nasyid. Sedangkan untuk anak sekolah dasar dapat mengikuti lomba lukis anak-anak. Untuk pameran pun sangat beragam, mulai dari pameran seni rupa, sejarah/budaya, seni pelajar, sekolah seni/kerajinan, serta pembangunan dan produk unggulan.

Perwakilan UKM yang berkesempatan untuk mengunjungi acara ini pada tanggal 11 Juli,merasa sangat antusias. Terutama pada gambar-gambar bangunan tua yang menggambarkan Sumatera Barat pada masa lalu dan permainan tradisional yang belum pernah diketahui sebelumnya. Dengan adanya Pekan Budaya Sumatera Barat 2008, kita dapat lebih mengetahui seluk beluk dari ranah minang yang kita cintai ini. Sayangnya pada hari-hari terakhir pameran, pengunjung terlihat sedikit. Meskipun begitu, kita harapkan Pekan Budaya Sumatera Barat untuk tahun berikutnya akan lebih baik dari yang sekarang.

Paper kite Festival Pangandaran

Langit biru di atas Pantai Padanggalak, Denpasar, Bali, awal Juli lalu, terasa semarak oleh ratusan layang-layang berwarna-warni. Layang-layang tradisional Bali, yakni janggan (ular), bebean (ikan), dan pecukan (oval), serta modern (layang-layang dua-tiga dimensi) saling ”bersaing” memperlihatkan keelokan dan kegesitan di atas cakrawala dalam Festival Layang-layang Bali atau Bali Kite Festival Ke-30.

Festival Layang-layang Bali pertama kali digagas budayawan yang juga mantan Gubernur Bali, Ida Bagus Mantra, pada tahun 1978. Dari tahun ke tahun jumlah peserta terus meningkat. Tahun ini, festival diikuti 735 layang-layang yang pesertanya datang dari sekitar 690 banjar se-Bali, sejumlah daerah di Tanah Air, seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Kalimantan Selatan; plus kelompok atau perorangan mewakili 40 negara, antara lain Amerika Serikat, Jepang, Australia, dan Selandia Baru.

Bagi masyarakat Bali, layang-layang adalah bagian integral budaya agraris mereka. Hal ini tercermin dari cerita rakyat tentang Betara Rare Angon yang kerap digunakan sebagai acuan mengenai sejarah kedekatan layang-layang dengan kehidupan masyarakat Bali. Layang-layang menjadi bentuk ungkapan rasa syukur dan kebahagiaan petani atas keberhasilan panen mereka kepada Dewa Siwa, satu dari tiga manifestasi Tuhan dalam kepercayaan Hindu.

Permainan layang-layang menandai waktu panen, khususnya padi, di banjar-banjar. Kebetulan, panen raya biasanya datang pada bulan Juni-Agustus, bertepatan dengan tibanya musim kemarau. Permainan itu tetap dilakukan, bahkan dilembagakan di sejumlah banjar, dengan pemain utama anak-anak dan remaja. Festival layang-layang lalu menjadi sarana berbagi kebahagiaan bersama bagi seluruh warga, sekaligus menjadi atraksi wisata.

Pagelaran Kemilau Nusantara 2008

Pada tanggal 24 s/d 26 Oktober 2008, berlangsung pagelaran Kemilau Nusantara 2008 di Bandung. Pagelaran ini sudah berlangsung untuk yang kelima kalinya. Acaranya sendiri selalu diadakan di Lapangan Gazibu Bandung. Acara biasanya dimulai pada hari Jumat dan berakhir puncaknya pada hari Minggu. Pada Hari Minggu diadakan arak-arakan atraksi budaya dari 33 Propinsi. Namun tidak semua Propinsi mewakilkan kontingennya, jumlah peserta yang berpartisifpasi pada acara tahun ini ada 15 Propinsi dan 30 daerah Kabupaten dan Kota. Termasuk di dalamnya, Nangroe Aceh Darussalam, Jambi, Jawa Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, wilayah Kota Bekasi, Garut, dan Depok. Acaranya cukup meriah, sejalan dengan acara berlangsung, juga diadakan lomba foto yang di organisir oleh Air Photography. Untuk event organizer setiap tahunnya oleh Santano.
Berbagai program acara digelar, mulai dari pameran produk masing-masing propinsi, hingga ke pentas seni tradisional khas dari masing-masing daerah. Dikabarkan pula, acara ini melibatkan segenap kalangan seniman dan budayawan Jawa Barat dan daerah-daerah lain melalui sebuah dialog budaya yang akan digelar pada hari Sabtu, 25 Oktober 2008 di Saung Angklung Udjo, Cicaheum, Bandung.
Melalui setiap program kegiatan acara seperti ini tentu saja harus ada upaya yang berkesinambungan untuk meningkatkan produksi dan kualitas produk wisata di Indonesia pada umumnya dan Jawa Barat khususnya. Terselenggaranya event attraction setara core event dan major event (Pekan Budaya dan Pameran Benda-benda Budaya). Dengan diselenggarakannya di Bandung semoga menjadikan Bandung sebagai barometer Seni & Budaya nasional. Serta dapat bermanfaat untuk menambah wawasan generasi muda dalam mengenal, melestarikan dan bangga akan kekayaan seni & budaya daerah. (red, jay’s)
***

Galunggung Long Stairs



It's Very attractive view...

Galunggung a Great View

Cilengkrang



minimalis board

Dieng Temple

Garuda Wisnu Kencana




Garuda Wisnu Kencana...

Jurnal Pariwisata

Jurnal Pariwisata



Jurnal Pariwisata, Volume 8, Nomor 1, February 2007

1. Strategi Promosi Menghadapi Krisis Pariwisata dan Pergeseran Psikografi Wisatawan [Janianton Damanik]
2. Tanggung Jawab Sosial Jaringan Hotel Internasional Terhadap Partisipasi Masyarakat [Bambang Suharto]
3. Mendongkrak Keunggulan Bersaing Melalui Competency Distinctive Sumber Daya Internal [Suryana]
4. Services Capes Dalam Setting Wisata Leisure : Konsepsi dan Konsekuensi [Mohammad Raharso & Sri Raharso]
5. Peluang dan Tantangan Kepariwisataan Jawa Barat [E. Maryani]
6. Citra Destinasi dan Konsekuensinya [Sri Raharso & Charles Marihot]
7. Komunikasi Nonverbal Dalam Pelayanan Hotel [Diana simanjuntak]

Jurnal Pariwisata



Jurnal Pariwisata, Volume 7, Nomor 2, September 2006

1.Tourism Development Planning in less Developed Nations: Are The Benefit and Cost
Evenly Distributed Amongst The Stakeholders? [Any Noor]
2.Pengaruh Penerapan Cost Control Terhadap Cost of Food Consumed [Andre Hernowo]
3.Teknik Pengembangan Kepariwisataan [Koen Koeryaman]
4.Pengembangan Hutan Lindung Bukit Bingkirai Sebagai Objek Wisata Alam Di Kutai
Katanegara [Said Keliwar]
5.Kaji Potensi Desa Wisata Di Kelurahan Pelabuhan Ratu Berdasarkan Pendekatan
Pengembangan Desa Wisata [Nandi, S. Pd]
6.Pendidikan Life Skills Budi Daya Strobery Dampaknya Terhadap Pendapatan Para
Petani [Endang Supardi]

David Ogilvy (American master of advertising)

“Konsumen bukanlah orang yang tolol. Konsumen adalah istri anda. Anda melecehkan kepintarannya kalau anda sampai beranggapan bahwa sebuah slogan atau beberapa kata sifat hambar sudah cukup untuk membujuk konsumen membeli sesuatu. Konsumen membutuhkan semua informasi yang dapat anda berikan kepadanya.”

Franz Magnis-Suseno

“Suara hati adalah kesadaran pribadi setiap orang mengenai apa yang harus dilakukannya dalam situasi konkret yang dihadapinya. Suara hati adalah lembaga normative yang pada akhir pengambilan keputusan moral satu-satunya yang menentukan apa yang harus dilakukan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang dapat dipertanggungjawabkan”.

Adam Smith Wealth of Nations (1776) dan The Theory of Moral Sentiments

“Jika ada pendapat bahwa (ilmu) ekonomi tidak mengajarkan keserakahan sedangkan (ilmu atau praktek) bisnis memang serakah, maka memang yang relevan adalah etika bisnis bukan etika ekonomi atau ekonomi moral. Namun jelas Adam Smith mengajarkan adanya homo ekonomikus atau homo socius atau homo religiousus. Artinya manusia memang mengandung pada dirinya dua sifat yang nampak bertentangan, yaitu sifat-sifat selfish-egois dan sifat-sifat social-symphathetic”.

Sun Tzu

Umpanlah Mereka dengan bayangan untung, bingungkan dan silaukan mereka.
Gunakanlah amarah untuk membuat mereka murka,
rendah hatilah agar mereka sombong.
Letihkan mereka dengan jalan berputar-putar,
bikin mereka bertengkar sendiri.

Serang mereka di saat mereka tidak menduganya,
di saat mereka lengah.

Haluslah agar kau tidak terlihat.
Misteriuslah agar kau tak teraba.
Maka kau akan kuasai nasib lawanmu.

Sun Tzu **

Semua orang berkata menang di medan tempur itu baik,
padahal tidak.
Jenderal yang memenangkan setiap pertempuran
bukanlah jagoan sejati.
Membuat musuh kalah tanpa bertempur
itulah kuncinya.
Lebih baiklah menjaga keutuhan negeri
daripada menghancurkannya.
Mengalahkan lawan tanpa bertempur
Itulah puncak kemahiran.

J.M. Keynes

“Jika seseorang terlalu lama menyendiri, khususnya di dalam bidang ekonomi, kadang-kadang dia mempercayai sesuatu yang bodoh dan mengherankan”.

Paul Samuelson

“Tidak ada yang lebih menyakitkan ketimbang mempunyai ekonom atau bekas Insinyur yang mencoba memaksakan analogi antara konsep dan fisika dengan konsep ekonomi”.

Alfred Marshall

“Tetapi tentu saja ilmu ekonomi tidak bisa dibandingkan dengan ilmu fisika yang pasti, sebab ilmu ekonomi berhubungan dengan kekuatan sifat manusia yang halus dan selalu berubah”.

Asas Kekuasaan

“Penarikan dana yang dibutuhkan perusahaan harus memperhatikan kemungkinan para pemodal atau investor yang ikut andil dalam manajemen perusahaan”.

Asas Rentabilitas

“Penarikan dana yang dibutuhkan perusahaan harus disertai dengan konsekuensi yang diambil untuk balas jasa baik dalam bentuk pembagian laba yang besarnya berubah-ubah maupun dalam bentuk pemberian bunga”.

Asas Solvabilitas

“Penarikan sumber dana yang dibutuhkan perusahaan harus memperhatikan sikap kejiwaan atau psikologis dari para calon investor. Secara garis besar ada dua sikap psikologis dari investor yaitu : investor optimis dan mau menanggung resiko, dan investor yang pesimistis dan tidak mau menanggung resiko”.

Asas Likuiditas

“Penarikan sumber dana yang dibutuhkan perusahaan, yang seharusnya memperhatikan berapa lama waktu yang disediakan terhadap dana yang akan dapat ditanamkan dalam asset perusahaan, dengan kata lain harus memperhatikan periode perputaran dari dana yang tertanam di dalam asset tersebut”.

Keputusan Dividen

“Dividen merupakan bagian dari keuntungan suatu perusahaan yang dibayarkan kepada para pemegang saham. Keputusan dividen adalah keputusan manajemen keuangan dalam menentukan besarnya proporsi laba yang akan dibagikan kepada para pemegang saham dan proporsi dana yang akan disimpan diperusahaan sebagai laba ditahan untuk pertumbuhan perusahaan”.

Keputusan Pendanaan

“Keputusan manajemen keuangan dalam melakukan pertimbangan dan analisis perpaduan antara sumber-sumber dana yang paling ekonomis bagi perusahaan untuk mendanai kebutuhan-kebutuhan investasi serta kegiatan operasional perusahaan”.

Keputusan Investasi

“Keputusan yang diambil oleh manajer keuangan dalam allocation of fund atau pengalokasian dana dalam bentuk investasi yang dapat menghasilkan laba dimasa yang akan datang. Keputusan investasi ini akan tergambar dari aktiva perusahaan, dan mempengaruhi struktur kekayaan perusahaan yaitu perbandingan antara current asset dengan fixed asset”.

Manajemen keuangan

Suatu proses dalam pengaturan aktivitas atau kegiatan keuangan dalam suatu organisasi, dimana didalamnya termasuk kegiatan planning, analisis dan pengendalian terhadap kegiatan keuangan yang biasanya dilakukan oleh manajer keuangan”.

Kota dan Wilayah Belakangnya

PENDAHULUAN

Dalam ekonomi regional, terkadang, secara implisit dibuat asumsi bahwa daerah yang dianalisis adalah homogeny. Hal itu karena sifat analisis adalah makro. Sudah umum diketahui bahwa dalam suatu wilayah ada tempat-tempat dimana penduduk/kegiatan kurang terkonsentrasi. Tempat konsentrasi penduduk dan kegiatannya dinamakan dengan berbagai istilah, yaitu kota, pusat perdagangan, pusat industry, pusat pertumbuhan, simpul distribusi, pusat pemukiman atau daerah nodal.

Daerah diluar pusat konsentrasi dinamakan dengan berbagai istilah seperti daerah pedalaman, wilayah belakang (hinterland), dan daerah pertanian atau daerah pedesaan.

A. BAGAIMANA TERBENTUKNYA KOTA-KOTA DI INDONESIA

Seandainya ada suatu daratan yang luas dan memiliki potensi yang sama, kemudian pada daratan tersebut ditempatkan keluarga-keluarga secara merata dengan jarak yang sama antara satu dengan yang lainnya maka cepat atau lambat akan terjadi konsentrasi domisili keluarga-keluarga tersebut. Hal ini terjadi karena kebutuhan social maupun karena pertimbangan ekonomi. Kebutuhan sosialnya antara lain kebutuhan tolong-menolong, bertukara pikiran, berteman, melakukan pekerjaan yang tidak mampu dikerjakan sendiri, atau alasan keamanan.

Konsentrasi domisili berdasarkan pertimbangan ekonomi terutama muncul karena bakat dan keahlian yang berbeda yang akan menciptakan spesialisasi. Artinya, kebutuhan keluarga tidak lagi dihasilkan oleh masing-masing keluarga, tetapi cukup mengkonsentrasikan diri pada kegiatan tertentu sedangkan kebutuhan lainnya diperoleh melalui pertukaran (jual beli).

Ketika manusia bergerak dari satu tempat ke tempat lain (melakukan perjalanan), manusia memiliki kecendrungan untuk mengikuti alur lalu lintas yang sudah lazim digunakan oleh orang lain, dengan catatan alur itu akan membawa ketempat yang dituju. Alur itu lambat laun akan berubah dan memberi kemudahan seperti tempat istirahat, konsumsi, penginapan, dan lain-lain. Karena tujuan perjalanan yang berbeda-beda maka alur jalan tersebut akan memiliki persimpangan. Persimpangan inilah yang sering kali tumbuh menjadi tempat konsentrasi pemukiman

B. APA YANG DIDEFINISIKAN SEBAGAI KOTA

Di dalam perencanaan wilayah sangat perlu untuk menetapkan suatu tempat pemukiman atau tempat berbagai kegiatan itu sebagai kota atau bukan. Hal ini karena kota memiliki fungsi yang berbeda sehingga kebutuhan fasilitasnya pun berbeda dibanding dengan daerah perdesaan atau pedalaman.

Dalam menetapkan suatu konsentrasi pemukiman itu sudah dapat dikategorikan sebagai kota atau belum, perlu ada kriteria yang jelas untuk membedakannya. Salah satu criteria umum yang digunakan adalah jumlah dan kepadatan penduduk. Bagi kota yang dulunya sudah berstatus kotamadya atau sudah terkenal luas sebagai kota, permasalahannya adalah berapa besar sebetulnya kota tersebut. Misalnya ditinjau dari sudut jumlah penduduk ataupun luas wilayah yang masuk dalam kesatuan kota.

Menggunakan jumlah penduduk berdasarkan wilayah administrasi pemerintahan, hasilnya seringkali tidak tepat untuk menggambarkan besarnya sebuah kota. Hal ini disebabkan terkadang ada bagian (pinggiran) dari wilayah administrasi kota tersebut belum tepat dikatakan sebagai wilayah kota karena belum memenuhi persyaratan sebagai wilayah kota (misalnya masih wilayah perkebunan dan pertanian).

Biro Pusat Statistik (BPS), dalam pelaksanaan survei status desa/kelurahan yang dilakukan pada tahun 2000, menggunakan beberapa kriteria untuk menetapkan apakah suatu desa/kelurahan dikategorikan sebagai desa atau sebagai kota. Kriteria yang digunakan adalah:

1. Kepadatan penduduk per km2

2. Persentase rumah tangga yang mata pencaharian utamanya pertanian atau nonpertanian

3. Persentase rumah tangga yang memiliki telepon

4. Persentase rumah tangga yang menjadi pelanggan listrik

5. Fasilitas umum yang ada di desa/kelurahan, seperti fasilitas pendidikan, pasar, tempat hiburan, kompleks pertokoan, dan fasilitas lainnya seperti hotel, bilyar, diskotik, karaoke, panti pijat, dan salon. Masing-masing tempat diberi skor (nilai). Atas dasar skor yang dimiliki desa/kelurahan tersebut maka ditetapkan desa/kelurahan tersebut masuk dalam salah satu kategori berikut: perkotaan besar, perkotaan sedang, perkotaan kecil dan perdesaan.

Kriteria BPS diatas hanya didasakna atas kondisi (besaran) fisik dan mestinya dilengkapi dengan melihat apakah temapat konsentrasi itu menjalankan fungsi perkotaan. Misalnya, mengenai mata pencaharian penduduk perlu dibuat ketentuan bahwamata pencaharian penduduknya adalah bervariasi dan tidak tergantung hanya pada satu sector yang dominan (walupun itu bukan pertanian). Dengan demikian terdapat transaksi antar berbagai kegiatan/sector yang bernilai ekonomi. Selain itu, terdapat transaksi antar berbagai kegiatan/sector yang bernilai ekonomi.

Pada dasarnya untuk melihat apakah konsentrasi itu sebagai kota atau tidak, adalah dari seberapa banyak jenis fasilitas perkotaan yang tersedia dan seberapa jauh kota itu menjalankan fungsi perkotaan. Fasilitas perkotaan/fungsi perkotaan antara lain adalah sebagai berikut.

1. Pusat perdagangan, yang tingkatannya dapat dibedakan atas melayani masyarakat kota itu sendiri

2. Pusat pelayanan jasa baik jasa perorangan maupun jasa perusahaan

3. Tersedianya prasarana perkotaan

4. Pusat penyediaan fasilitas social seperti prasarana pendidikan termasuk kursus keterampilan dan prasarana kesehatan

5. Pusat pemerintahan, banyak kota yang sekaligus merupakan lokasi pusat pemerintahan.

6. Pusat komunikasi dan pangkalan transportasi

7. Lokasi pemukiman yang tertata.

Makin banyak fungsi dan fasilitas perkotaan, makin menggambarkan hierarki yang sebenarnya dari kota tersebut. Makin tinggi hierarkinya makin luas wilayah pengaruhnya.

C. KEUNTUNGAN BERLOKASI PADA TEMPAT KONSENTRASI

Keuntungan berlokasi pada tempat konsentrasi atau terjadinya agglomerasi disebabkan factor skala ekonomi (economic of scale) dan agglomerasi (economic of localization).

Economic of scale adalah keuntungan karena dapat berproduksi berdasarkan spesialisasi sehingga produksi lebih besar dan biaya per unitnya lebih efisien. Dasar dari economic of scale adalah faktor-faktor produksi yang tidak dapat dibagi (indivisibility). Misalnya, adanya mesin-mesin atau peralatan yang hanya terdapat dalam ukuran tertentu. Biaya per unit bisa lebih murah baik karena mesin itu lebih efisien maupun karena biaya tetap (fixed cost) tidak bertambah, walaupun jumlah produksi ditingkatkan (sampai batas tertentu ataupun proporsi kenaikannya tidak sebesar kenaikan produksi).

Economic of agglomeration ialah keuntungan karena di tempat itu terdapat barbagai keperluan dan fasilitas yang dapat digunakan oleh perusahaan. Berbagi fasilitas yang memperlancar kegiatan perusahaan, misalnya jasa perbankan, asuransi, perbengkelan, perusahaan listrik, perusahaan air bersih, tempat latihan, dan tempat reklame. Apabila dilokasi itu terdapat banyak industry maka supplier (penjual bahan) akan mendatangi tempat tersebut dan bersedia menyerahkan bahan keperluan pabrik di lokasi pabrik. Biaya pemasaran dan biaya angkutan supplier per unit lebih murah karena jumlah bahan yang dipasok ke lokasi tersebut dalam volume besar.

D. BENTUK HUBUNGAN ANTARA KOTA DENGAN WILAYAH BELAKANGNYA

Hubungan antara kota dengan wilayah belakangnya dapat dibedakan antara kota generatif, kota parasitif dan enclave.

Kota generatif ialah kota yang menjalankan bermacam-macam fungsi, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk wilayah belakangnya sehingga bersifat saling menguntungkan/mengembangkan. Kota-kota seperti ini membutuhkan bahan makanan, bahan mentah, dan tenaga kerja dari wilayah pedalaman.

Kota parasitif adalah kota yang tidak banyak berfungsi untuk menolong wilayah belakangnya dan bahkan bisa mematikan berbagai usaha yang mulai tumbuh di desa. Kota parasitif umumnya adalah kota yang belum banyak berkembang industrinya dan masih memiliki sifat daerah pertanian tetapi juga perkotaan sekaligus.

Kota yang bersifat enclave (tertutup) adalah kota yang memiliki hubungan yang tidak menguntungkan, karena kota itu berkembang tetapi tidak mengharapkan input dari daerah sekitarnya melainkan dari luar.

E. PUSAT PERTUMBUHAN (GROWTH POLE)

Pusat pertumbuhan (growth pole) dapat diartikan dengan dua cara, yaitu secara fungsional dan secara geografis. Secara fungsional, pusat pertumbuhan adalah suatu konsentrasi kelompok usaha atau cabang industry yang karena sifat hubungannya memiliki unsure-unsur kedinamisan sehingga mampu mestimulasi kehidupan ekonomi baik ke dalam maupun ke luar (wilayah belakangnya). Secara geografis, pusat pertumbuhan adalah suatu lokasi yang banyak memiliki fasilitas dan kemudahan sehingga menjadi pusat daya tarik (pole of attraction), yang menyebabkan berbagai macam usaha tertarik untuk berlokasi di situ dan masyarakat senang datang memanfaatkan fasilitas yang ada di kota tersebut. Pusat pertumbuhan harus memiliki empat ciri, yaitu adanya hubungan intern antara berbagai macam kegiatan yang memiliki nilai ekonomi, adanya multiplier effect (unsur pengganda), adanya konsentrasi geografis dan bersifat mendorong pertumbuhan wilayah belakangnya.

1. Adanya hubungan internal dari berbagai macam kegiatan yang memiliki nilai ekonomi

2. Adanya efek pengganda (multiplier effect)

3. Adanya konsentrasi geografis

4. Bersifat mendorong wilayah belakangnya.

Jadi, konsentrasi kegiatan ekonomi dapat dianggap pusat pertumbuhan apabila konsentrasi itu dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi baik ke dalam (diantara berbagai sector didalam kota) maupun ke luar (wilayah belakangnya).

F. HIERARKI PERKOTAAN

Hierarki perkotaan sangat terkait dengan hierarki fasilitas kepentingan umum yang ada di masing-masing kota. Hierarki perkotaan dapat membantu untuk menentukan fasilitas apa yang harus ada atau perlu dibangun di masing-masing kota. Fasilitas kepentingan umum bukan hanya menyangkut jenisnya tetapi juga kapasitas pelayanan dan kualitasnya. Jenis fasilitas itu mungkin harus ada mulai dari kota kecil hingga kota besar tetapi kualitas pelayanan harus berbeda demikian juga kualitasnya.

Setiap kota memiliki wilayah belakang atau wilayah pengaruhnya. Makin besar suatu kota makin beragam fasilitas yang disediakan sehingga makin luas wilayah pengaruhnya. Apabila kota kecil banyak tergantung dari kota besar maka kota kecil termasuk kedalam wilayah pengaruh dari kota yang lebih besar. Untuk kota yang berlainan orde maka kota kecil itu sendiri merupakan wilayah pengaruh dari kota yang lebih besar. Namun untuk kegiatan perdagangan eceran (pemenuhan kebutuhan sehari-hari) masih mungkin untuk menetapkan batas pengaruh dari dua kota berdekatan yang berlainan orde. Hartshron, dkk (1988) menggunakan rumus yang dinamakan breaking point theory.

Rumus Breaking Point adalah sebagai berikut:



d


1 +

Pend.Z / Pend.Y

BP =

di mana:

d = Jarak antara kedua kota (diukur dari pusat perdagangan masing-masing)

Pend. Z = Penduduk kota yang lebih besar

Pend. Y = Penduduk kota yang lebih kecil

G. BERBAGAI METODE MENETAPKAN ORDE PERKOTAAN

Metode menetapkan orde perkotaan dapat dibagi atas tiga kelompok. Kelompok I penentuan orde perkotaan hanya didasarkan atas jumlah penduduk, kelompok II berdasarkan perbandingan banyaknya hubungan keluar, sedangkan kelompok III menggunkan unsur-unsur jumlah penduduk dan unsure lainnya seperti jumlah fasilitas kepentingan umum yang tersedia dan tingkat aksesibilitas kota terhadap kota lain terdekat yang lebih tinggi ordenya.

1. Hanya Menggunakan Variabel Penduduk

Kelompok I yang menggunakan variabel penduduk terdiri atas metode Christaller, rank-size rule, dan metode Zipf.

a. Metode Christaller

Perbandingan jumlah penduduk antara kota orde lebih tinggi dengan kota orde setingkat lebih rendah setidaknya tiga kali lipat. Jadi, misalnya kota orde I jumlah penduduknya tiga kali lipat dibandingkan penduduk kota orde II atau kota orde II penduduknya paling tinggi hanya sepertiga penduduk kota orde I, demikian seterusnya.

b. Metode Rank Size Rule

Dalam menetapkan orde perkotaan , metode rank size rule menggunakan rumus sebagai berikut ini.

P2 = P1 x R n-1

Di mana:

Pn = Jumlah penduduk Kota orde ke-n

P1 = Jumlah penduduk kota terbesar di wilayah tersebut (orde I)

R n-1 = Orde kota dengan pangkat -1 atau 1/Rn

Arti Rumus ini adalah jumlah penduduk kota orde ke-n adalah 1/n jumlah penduduk kota orde tertinggi (orde I, dalam hal ini P1).

c. Metode Zipf

Rumus berikut ini di buat oleh Auerbach dan Singer tetapi dipopulerkan oleh Zipf (Glasson,1974) sehingga lebih dikenal dengan metode Zipf. Rumusnya adalah:



P1


n q

Pn =

Keterangan:

Pn = jumlah penduduk kota ranking ke-n

P1 = Jumlah penduduk kota terbesar

n = Orde (ranking) kota tersebut

q = Sebuah pangkat

2. Perbandingan Persentase Hubungan Keluar

Sebuah kota tidak mungkin tidak melakukan hubungan keluar. Hubungan keluar itu dapat berupa hubungan dengan wilayah belakangnya (termasuk dengan kota orde lebih rendah), hubungan dengan kota orde sama dan hubungan dengan kota orde lebih tinggi. Banyaknya hubungan ini dinyatakan dengan jumlah trip. Secara teoritis, jumlah trip yang keluar sama dengan jumlah trip yang masuk, karena setiap trip yang pergi akan di ikuti dengan trip yang pulang.

Permasalahan dalam menggunakan metode ini adalah tidak semua kota berhubungan erat. Walupun kita bisa menetapkan perbedaan orde antara pasangan kota tetapi tetap sulit untuk membandingkan orde keseluruhan kota-kota yang ada di wilayah tersebut.

3. Gabungan Beberapa Variabel

Penentuan orde perkotaan dapat didasarkan atas gabungan beberapa variabel. Variabel yang umum dianggap berpengaruh dalam menetapkan orde perkotaan adalah sebagai berikut:

1. Jumlah penduduk perkotaan

2. Banyaknya fasilitas yang dimiliki seperti luas pasar, luas kompleks pertokoan, jumlah fasilitas pendidikan, jumlah fasilitas kesehatan, beragam jasa yang dimiliki.

3. Tingkat aksesibilitas dari kota tersebut terhadap kota terdekat yang memiliki orde lebih tinggi di wilayah itu (misalnya, ibukota kabupaten/ibukota provinsi).

Batas kota tidak didasarkan atas batas administrasi tetapi didasarkan atas kondisi fisik dan memiliki fungsi perkotaan. Batas kota ini akan digunakan baik untuk menghitung jumlah penduduk maupun jumlah fasilitas yang ada di kota tersebut.

a. Faktor jumlah penduduk

b. Factor banyaknya fasilitas (pasar, pertokoan, fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan)

c. Tingkat aksesibilitas

H. PERMASALAHAN DALAM MENETAPKAN ORDE PERKOTAAN

Salah satu tujuan menetapkan orde perkotaan adalah agar dapat diperkirakan luas wilayah pengaruh dari kota tersebut. Dengan demikian dapat diperkirakan jenis dan tingkat/mutu fasilitas kepentingan umum apa saja yang perlu dibangun di kota tersebut.

Salah satu kesalahan yang sering dibuat dalam menetapkan orde perkotaan adalah batas kota didasarkan atas batas administrasi. Dalam kerangka menetapkan orde perkotaan maka batas kota harus didasarkan atas batas fisik atau batas fungsi.

Permasalahan lain dalam dalam menetapkan orde perkotaan adalah kota-kota yang tumbuh pada pinggiran/berdekatan dengan kota besar sering kali bukanlah sebuah kota yang mandiri melainkan sebagai kota satelit dari kota besar. Kota satelit sering hanya dijadikan sebagai tempat tinggal bagi penduduk yang aktivitas sehari-harinya di kota besar.

I. MANFAAT ORDE (RANKING) PERKOTAAN

1. Ranking perkotaan adalah sekaligus penyusun struktur ruang di wilayah tersebut

2. Ranking perkotaan dapat digunakan sebagai bahan untuk penyusunan program, yaitu menetukan jenis dan besarnya fasilitas yang perlu dibangun di kota tersebut sesuai dengan wilayh belakang dari pusat pertumbuhan.

3. Orde perkotaan bersama-sama dengan unsur pembentuk struktur ruang lainnya dapat digunakan untuk meramalkan bagian wilayah mana yang akan cepat berkembang.

4. Mudah memonitor apakah terjadi perubahan bentuk hubungan antara kota orde yang lebih tinggi dengan kota orde yang lebih rendah.

5. Sebagai bahan masukan untuk perencanaan perkotaandan perencanaan pembangunan daerah, termasuk penetapan kebijakan tentang keseimbangan pertumbuhan antarkota dan antara kota dengan wilayah belakangnya.

6. Perlu diperhatikan kota-kota yang berada pada masa perubahan (pancaroba).