Uji nyali di Lawang sewu kenapa tidak...



Lawang sewu memang menyimpan misteri...

Berada tepat di depan tugu Pemuda yang bertempat di kota Semarang. Bangunan dengan model arsitektur yang hanya tinggal satu di dunia ini ternyata memiliki cerita yang cukup menarik. Bangunan ini dibangun oleh pemerintahan belanda pada tahun 1904 dan pada tahun 2004 kemarin tepat berumur 100 tahun. Sudah 100 tahun bangunan tersebut berdiri, namun arsitekturnya masih terlihat kokoh walaupun sudah ada sedikit lubang di sana-sini. Bangunan ini merupakan salah satu bangunan tua yang bersejarah, namun jika dilihat perawatan untuk bangunan ini sungguh payah sekali. Seharusnya perawatan bangunan ini lebih diperhatikan, karena sebenarnya bangunan ini bisa dijadikan objek wisata yang cukup eksotis. Jika bangunan ini dirawat dengan baik maka bangunan ini bisa menjadi salah satu tujuan wisatawan, dan jika Lawang Sewu menjadi salah satu objek wisata maka tidak akan pernah ada cerita tentang hantu yang menunggu Lawang Sewu. Semua cerita hantu-hantu itu muncul karena keadaan bangunan yang sangat mengenaskan yang membuat kesan angker. Namun sebenarnya cerita-cerita itu bohong seperti yang dikatakan salah satu guide Lawang Sewu ibu Tini. Ibu Tini berkata “Cerita-cerita tentang hantu itu semua bohong, bahkan dulu banyak sekali paranormal yang kemari untuk mengeceknya namun mereka tidak menemukan apa-apa disini.” Memang dengan keadaan bangunan yang sudah tua, tidak terawat, fisik tembok-tembok yang sudah terkelupas, dan banyak munculnya akar-akar pohon beringin yang berasal dari atas bangunan membuat bangunan ini memiliki kesan angker; namun sebenarnya jika bangunan ini diperbaiki kembali maka akan bagus seperti dulu kala.

Bangunan ini sudah berdiri sangat lama 100 tahun dan tidak dipungkiri lagi bahwa bangunan ini adalah saksi bisu perjuangan bangsa indonesia tepatnya di kota Semarang. Seharusnya bangunan ini dirawat dengan baik dan tidak diterlantarkan seperti ini. Karena bangunan ini adalah salah satu situs bersejarah yang merupakan Land Mark kota Semarang. Bangunan ini dapat dikatakan land mark karena keunikan arsitekturnya yang tidak ada duanya di dunia. Lihat saja bagunan ini dibangun dengan planning yang matang, contohnya adalah sistem pembuangan air yang ada didalam gedung. Sistem pembuangan air ini salah satu bagian yang unik dari bangunan ini, di mana dulu teryata belanda telah mengetahui bahwa di daerah Semarang ini akan sering banjir jika laut sedang pasang naik. Jadi arsitek belanda telah mempersiapkan segalanya yaitu sistem pembuangan air yang berada di dalam gedung, dimana sistem ini akan berfungsi jika gedung sudah terendam air. Teryata sistem itu berfungsi dengan baik, saat terjadi banjir maka air tidak akan pernah mencapai ruangan utama karena air sudah duluan keluar melewati sistem pembuangan air. Sungguh unik sekali bangunan ini, dan ada satu lagi yang tidak kalah uniknya dari saluran air bawah tanah itu. Yaitu banyaknya pintu di dalam gedung ini yang menyebabkan bangunan ini disebut Lawang Sewu yang artinya seribu pintu. Nama ini bukan hanya istilah saja namun memang benar-benar berdasarkan keadaan yang ada pada bangunan tersebut. Jadi kalau kesana anda bisa mencoba menghitung jumlah pintu yang ada di dalam bangunan itu, dan anda boleh percaya atau tidak ternyata jumlah pintu bangunan itu genap 1000 buah. Menurut beberapa pengunjung yang datang mengatakan, “faktor banyaknya pintu di Lawang Sewu itu juga yang membuat kesan angker”. Jadi memang tempat ini memiliki banyak faktor pendukung untuk mendapatkan nominasi salah satu tempat angker di jawa.

1011.JPGBanyak cerita yang unik tentang bangunan Lawang Sewu ini selain cerita-cerita diatas. Menurut salah satu orang tertua di daerah Semarang ini yaitu Pak Rahman itu mengatakan. “Lawang Sewu ini juga salah satu bangunan tua yang bersejarah namun sayang perawatannya sangat mengenaskan sekali.” Menurut pak Rahman yang merupakan guide klenteng Sam Poo Kong itu mengatakan bahwa bangunan Lawang Sewu itu dulu milik pemerintahan Belanda namun sekarang sudah menjadi milik bangsa Indonesia dan dimiliki oleh PJKA ( Perusahaan Jawatan Kereta Api ). Namun kemarin tempat tersebut sempat dipakai untuk KODIM ( Komando Distrik Militer ), namun ternyata bangunan itu tidak terurus kembali dan akhirnya bangunan itu kembali di handle oleh PJKA kembali. Namun banyak cerita yang beredar PJKA sekarang sudah semakin susah untuk melakukan perawatan gedung karena untuk membayar pajak tanahnya saja PJKA sudah susah payah. Harga pajak tanah untuk bangunan Lawang Sewu ini ternyata sangat mahal, hampir semahal harga pajak tanah di daerah Thamrin di jakarta. Oleh karena itu keadaan gedung Lawang Sewu tersebut makin lama makin mengenaskan. Bahkan dulu gedung Lawang Sewu itu hampir dirobohkan dan digantikan dengan bagunan baru. Sebenarnya ceritanya agak unik hingga akhirnya gedung Lawang Sewu ini tetap berdiri sampai sekarang. Dulu waktu mantan presiden Soeharto masih menjabat menjadi presiden di Indonesia, salah satu putrinya menginginkan bangunan Lawang Sewu di robohkan dan digantikan dengan sebuah hotel namun rencana tersebut akhirnya batal karena bapak presiden Soeharto terlanjur harus turun dari jabatannya. Hampir saja salah satu bangunan bersejarah hilang begitu saja dan digantikan oleh bangunan hotel, namun ternyata keadaaan berkehendak lain. Seharusnya kita ini lebih memperhatikan hal-hal seperti sejarah, dan budaya asli kita. Kita boleh berpikiran seperti orang barat, menggunakan alat-alat canggih, memakan-makanan fast food dan bergaul dengan orang-orang dari negeri yang berbeda. Namun kita sebagai warga, masyarakat, pribadi, dan orang Indonesia kita tidak boleh lupa dari mana kita berasal dan jati diri kita. Karena bangsa yang hebat adalah bangsa yang mau menerima kebudayaan lain dan tidak pernah melupakan kebudayaan sendiri yang merupakan jati diri mereka sendiri.

sumber:reportase langsung di tempat

Kerajinan Tana Toraja

Adapun jenis kerajinan yang pengerjaannya mutlak membutuhkan kemampuan seni yang sangat tinggi dan artistik yaitu :

* Kerajinan Tenunan Toraja
* Kerajinan Merangkai Manik-manik
* Kerajinan Membuat Perhiasan Tradisional dari Bahan Emas dan Perak

Salah satu jenis kesenian yang terkenal dan khas Tana Toraja adalah seni ukir, seni sama umurnya dengan leluhur Tana Toraja. Jenis ukiran ini dipakai sebagai ragam dekorasi baik eksterior maupun interior pada rumah adat-adat Toraja (Tongkonan) termasuk pada lumbung padi (Alang Sura').

Semua ukiran yang terdapat pada rumah dan lumbung merupakan lambang atau simbol makna hidup orang Toraja. Ukiran-ukiran itu ada yang bermakna hubungan manusia Toraja dengan pencipta-Nya dengan alam kosmos dan menggambarkan hubungan dengan sesama manusia (Lolo Tau), dengan hewan/ternak (Lolo Patuoan) dengan tanaman (Lolo Tananan).

Sepanjang penelitian diperoleh jumlah ukiran di Tana Toraja sebanyak 67 jenis dengan masing-masing corak dan makna. Warna ukiran terdiri dari warna merah, kuning, putih dan hitam. Semua warna ukiran itu adalah asli diambil dari tanah liat tertentu, yang disebut Litak. Kecuali warna hitam yang diambil dari jelaga (hitam arak pada periuk) atau bagian dalam batang pisang muda.

Masih ada juga jenis seni yang merupakan bagian tak terpisahkan dalam hidup dan budaya orang Toraja yakni seni pahat. Seni ini dapat dilihat pada Tongkonan Merambu (rumah adat) dan Tongkonan Tang Merambu (kuburan/patane).

Sebagai peralatan hasil seni pahat yang harus ada pada Banua Sura', rumah adat (tongkonan) adalah: Kabongo', yaitu kepala kerbau yang dipahat dari kayu cendana (sendana) atau kayu nangka dan dilengkapi dengan tanduk kerbau asli. Kabongo' ini mengartikan bahwa tongkonan ini adalah Tongkonan Pemimpin Masyarakat dengan kata lain tempat melaksanakan peranan dan kekuasaan adat Toraja.

* Katik
* Tau-tau

Kerajinan Tenunan Toraja

Jenis kerajinan ini sangat terkenal di daerah Sa'dan, Rongkong Mamasa dan Simbuang (Toraja Barat), bahan dasar untuk tenunan ini adalah kain yang ditenun dari benang kapas yang dipintal secara tradisional. Bahan pewarna yang asli terbuat dari tanah berwarna dari kulit pelepah (pa'pak), biji serta dedaunan jenis tanaman tradisional tertentu. Warna yang banyak ditampilkan adalah warna merah, kuning, hitam, hijau dan biru di samping warna putih.

Pada mulanya corak tenunan ini hanya berupa garis-garis lurus berwarna selang-seling, namun dewasa ini sudah banyak yang diberi motif rumah Toraja, dan lain-lain motif ragam hias yang membuatnya semakin menarik.

Perkembangan ini tidak terlepas dari kemampuan para pengrajin tenunan menggunakan jenis benang yang lebih modern tetapi tetap ditenun dengan ciri khas Toraja yaitu dengan alat tenun bukan mesin (alat tradisional).

Pada akhir-akhir ini tenunan Toraja telah banyak digunakan sebagai pakaian adat Toraja baik oleh kaum wanita maupun pria termasuk menjadi bahan jas dan busana pengantin. Busana sejenis ini banyak kita jumpai pada acara Rambu Tuka' ataupun pada acara Festival Budaya Sulawesi Selatan atau Festival Budaya Toraja.

Kerajinan Merangkai Manik-manik

Keterampilan merangkai manik-manik seperti keterampilan menenun jumlahnya sangat terbatas. Keberadaan pengrajin yang juga harus memiliki kemampuan seni tinggi ini, sangat menolong tersedianya asesoris pakaian adat serta bahan dekorasi untuk tempat-tempat berlangsungnya upacara baik Rambu Tuka' maupun pada Rambu Solo'

Lawang Sewu

Wisata peninggalan kolonial eksotis berbau magis.

Bagi masyarakat Semarang, menyebut gedung Lawangsewu pikiran kita akan langsung tertuju pada bangunan anggun, kokoh sekaligus terlihat angker. Bagunan ini dinamakan Lawangsewu oleh masyarakat karena jumlah pintu dan jendela yang sangat banyak. Lawangsewu yang dibangun pada tahun 1908. Dikerjakan oleh arsitek Belanda Profesor Klinkkaner dan Quendaag tersebut terletak di jantung kota Semarang. Berada pada lokasi strategis yang berhadapan dengan maskot kota Semarang Tugumuda dan Gedung bersejarah lainnya yaitu Wisma Perdamaian (dulu APDN) yang merupakan rumah dinas Gubernur Jawa Tengah pada saat ini.

Lawangsewu dibangun tahun 1908 awalnya merupakan kantor pusat Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), sebuah perusahaan kereta api pertama di Indonesia yang berdiri pada 1864. Selanjutnya setelah kemerdekaan dimanfaatkan sebagai kantor Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA). Pada tahun tujuhpuluhan Lawangsewu juga pernah menjadi Kantor ABRI (baca: TNI).

Gedung bersejarah nan indah dengan ratusan pintu ini mempunyai nilai historis, desain arsitektur, perwajahan gedung, detail estetika, dan interior ruangannya yang sangat tinggi dan menawan. Dibangun dengan detail yang elok dan pilar kokoh, Kusen dan Pintu terbuat dari kayu jati dengan ukuran yang sangat tinggi. Di area tengah sebagai ventilasi udara dan pencahayaan dibuat ornament mozaik kaca desain Eropa dengan nilai seni yang maha agung. Maka jangan heran, ketika jaman orde baru masih berkuasa. Terdengar santer alih fungsi gedung Lawangsewu menjadi Hotel berbintang oleh keluarga Cendana. Dengan goyahnya perekonomian Indonesia dan reformasi yang pecah pada tahun delapan tujuhan, pudar pula rencana pembangunan hotel tersebut.

Ketika pertempuran lima hari meletus di Semarang, 14-18 Oktober 1945 yang melibatkan Angkatan Muda Semarang melawan bala tentara Kido Buati Jepang, Gedung lawangsewu dan sekitarnya merupakan saksi bisu sejarah tempat penyiksaan dan pembantaian. Maka jangan heran jika sampai saat ini suasana angker dan magis masih melekat pada gedung tua ini. Banyaknya paranormal kondang menggelar acara perburuan hantu di Gedung angker tersebut mengilhami salah satu stasiun televisi nasional mengadakan acara Penampakan Hantu saat gencar-gencarnya acara megis dan perburuan hantu beberapa tahun yang lalu.

Pada saat ini Gedung Lawangsewu mulai dibuka untuk umum. Masyarakat secara periodik datang dan mengunjungi keleokan arsitektur dan sekaligus merasakan suasa magis tersebut. Hal ini bisa dilihat dari seringnya digelar even dan pameran produk oleh pemerintah kota Semarang. Selain bisa melihat keindahan secara langsung juga bisa merasakan getaran-getaran magis. Biasanya dalam acara pameran akan diselenggarakan acara Melintas bangunan dan terowongan bawah tanah gedung Lawangsewu. Disana suasana magis dan angker masih terasa.

Walaupun jaman telah berubah modern, namun kekuatan magis seribu hantu masih dapat ditemui di gedung yang kokoh tersebut, khususnya bagi wisatawan yang menginginkan suasana yang lain. Bagi anda yang ingin berwisata menyaksikan kemolekan seni arsitek kelas tinggi sekaligus bernuansa magis, silahkan kunjungi Gedung Lawangsewu di kota Semarang. Soal ketemu atau tidaknya dengan hantu cantik, ngga usah dipikirkan. karena hanya mitos.

Pantai Maron & Tambakharjo

Salah satu tempat wisata anyar yang wajib dikunjungi bila mampir ke Semarang adalah pantai Maron atau Pantai Tambakharjo. Selain eksotis masih perawan juga karena keindahan pantai yang landai bak pantai-pantai di pulau Dewata.

Obyek wisata ini baru sekitar satu tahun belakangan ini dikelola oleh karang taruna desa Tambakharjo Semarang Barat. Dahulu untuk menuju pantai tersebut harus bekerja keras. Selain karena akses jalan yang hanya bisa dilalui oleh sepeda onthel juga harus menyeberang Paluh (bentangan sungai). Sehingga sepeda hanya bisa sampai bibir sungai, untuk selanjutnya menyeberang.Namun saat ini akses jalan telah tertata bagu oleh proyek bandara. Sehingga mobil bisa sampai bibir pantai.Bagi wisatawan Semarang yang sudah lama kehilangan pantai landai dengan bentangan pasir yang panjang mungkin akan terkagum-kagum. Bagaimana mungkin kota Semarang masih mempunyai asset yang begitu bagus. Mengingat hamper 75% pantai diwilayah kota Atlas tersebut telah beralih fungsi menjadi daerah industri dan hunian orang-orang kaya.Pantai Maron dan Tambakharjo menawarkan panorama yang indah. Selain pasir hitam bersih yang landai, pengunjung yang mau berjalan sepanjang pantai sekitar 500 meter kearah barat akan disuguhi pemandangan tanaman mangro/ bakau pulau Tirang yang menawan. Air yang jernih dan ombak kecil yang berkejaran mendekati pantai terlihat amat indah.

Sesekali terlihat anak ubur-ubur yang berenang dibibir pantai.Bagi pengunjung tak usah kawatir dengan biaya atau tiket masuk, karena sampai hari ini masih gratis. Hanya biaya parkir sepeda motor sebesar dua ribu perak dan mobil empat ribu perak. Penjual jasa juga siap dibibir pantai. Mulai tukang sewa ban, angkutan perahu mesin, alas duduk sampai penjual makanan siap memanjakan anda. Harga makanan juga tergolong murah. Sama dengan harga di warung kampung. Pengalaman wisata memang bisa dirasakan di pantai ini. Bila anda datang ketika matahari terbit atau akan tenggelam diufuk barat, tentunya pemandangan alam seperti ini menjadi yang paling utama. Nikmat alam ciptaan Ilahi juga bisa dinikmati dari atas perahu yang siap mengantar dengan biaya tiket tiga ribu perak. Bukit Ngaliyan tampak bergerombol kehijauan bila dilihat dari atas perahu. Atau bagi anda yang senang berjalan santai, nikmati sensasi berjalan dari arah timur ke barat dan memandang ke arah laut lepas dengan suara deburan ombak dan suara burung camar.menjelang senja Semarangnews begitu kagum melihat matahari yang siap tenggelam dengan warna jingga.Untuk mencapai pantai Maron atau Tambakharjo, ada tiga rute. Pertama, bila anda dari arah timur atau Semarang kota, anda berbelok kanan kearah utara menuju rumah dinas penerbad/ Bandara pintu barat.

Selanjutnya ikuti jalan lurus sepanjang tanggul sungai bandara Ahmad yani.Kedua, anda masuk perumahan Graha Padma Krapyak kearah utara, Sesampai di lingkaran patung ikan , terus berbelok kea rah barat terus sampai pantai.Ketiga, anda bisa melalui jalan Stasiun Jerakah lurus kearah utara menuju tambakharjo. Selanjutnya mengikuti jalan ke pantai

TUGUMUDA LANDMARK KOTA SEMARANG

DIBANGUN SEBAGAI PENGHARGAAN PERWUJUDAN HEROIK WARGA SEMARANG DALAM MELAWAN PENJAJAH JEPANG

Tugumuda adalah landmark kota Semarang. Bagi warga Semarang yang berdomisili di Semarang maupun yang telah menyebar keseantero dunia pasti akan teringat dan tekenag kotanya bila mendengar kata Tugumuda.

Meskipun di Semarang banyak lokasi yang indah dan strategis seperti Simpang lima yang menjadi jantung kota, Gombel Indah sebagai lokasi melihat pemandangan kota bawah, pantai dan pelabuhan maupun lokasi lain, Tugumuda tetap menjadi ikon atau landmark yang terus dan akan dikenal oleh warganya maupun warga kota lain yang pernah berkunjung di Semarang.

Tugumuda bukan hanya sekedar batu hitam yang menjulang kelangit atau tugu penghias bundaran taman. Namun bagi kota warga Semarang tugu ini merupakan simbol dan kenangan getirnya warga Semarang dalam mempertahankan arti kata Merdeka. Tugumuda adalah monument yang dibangun sebagai perwujudan heroik warga Semarang khususnya pemuda pemudi dalam melawan penjajah Jepang pada tanggal 14 – 19 Oktober 1945. Berkobarnya perang selama lima hari tersebut, entah sudah berapa nyawa yang melayang. Sebagai wujud penghormatan bagi para pejuang, hingga saat ini pemerintah kota Semarang selalu mengenangnya dan memperingatinya dengan sebutan ”Pertempuran Lima Hari di Semarang”.

Tugumuda berlokasi di tengah jantung Semarang. Lokasi yang sangat strategis karena dikelilingi oleh beberapa bangunan yang sangat prestisius. Wisma Perdamaian yang menjadi dalemnya Gubernur Jawa Tengah tepat berada barat. Kantor Administrasi Walikota Semarang juga tepat di utaranya, Musium manggala Bhakti berlokasi di sebelah utara. Sedang Balaikota Semarang hanya dua ratus meter sebelah utara Tugumuda. Tugumuda dikelilingi oleh taman rindang ini merupakan poros pertemuan antara Jl. Mgr. Soegijopranoto, Jl. Dr. Soetomo, Jl. Pandanaran, Jl. Pemuda dan Jl. Imam Bonjol.

Pembangunan Tugumuda yang ada pada lokasi saat ini peletakan batu pertamanya oleh Gubernur Jawa Tengah Boediono pada tangal 10 Nopember 1951. Sedang peresmiannya oleh Presiden RI Soekarno pada tanggal 20 Mei 1953. Pembangunan Tugumuda sendiri dimulai dari dibentuknya panitia Tugu Muda oleh Walikota hadi Soebeno pada tahun 1951.Tugumuda didesain oleh Salim, relief pada kaki tugu monument dikerjakan oleh para seniman yang dikomandoi oleh Hendro. Karena merupakan perwujudan perjuangan warga kota Semarang dalam melawan tentara Jepang. Tugumuda didesain berbentuk lilin dengan penampang segilima dengan bentuk api diatasnya. Lilin merupakan lambing api perjuangan yang terus menyala. Sedang relief pada kaki tugumuda menggambarkan heroiknya perjuangan warga Semarang dalam perang melawan tentara penjajah. Disekeliling tugu terdapat kolam yang terdapat air mancur. Sedang taman dan lampu warna warni menghias seputar taman dengan tanaman hijau dan rumput yang sangat indah, asri dan terawatt.

Pada awal tahun 1990 taman sebeleh barat Tugu yang berhadapan langsung dengan Wisma Perdamaian yang merupakan rumah dinas Gubernur jawa tengah pernah diletakkan patung dua ekor sapi dan induk ayam dan beberapa anaknya yang sedang mencari makan . Patung-patung tersebut setiap sore dijadikan warga Semarang untuk rekreasi warga Semarang dengan mengajak anak-anaknya untuk naik diatas punggung sapi. Maka alur lalulintas diseputar tugumuda menjadi tersendat. Selain mengurangi arti makna Tugumuda sebagai symbol perwujudan perjuangan ternyata patung-patung tersebut mengganggu keindahan dan lalulintas. Maka protespun bermunculan yang dialamatkan pada dinas pengelola taman. Akhirnya patung-patung tersebut dipindahkan dari lokasi Tugumuda.

Saat ini tugumuda terlihat gagah menjulang, taman asri dengan tanaman yang rindang. Dimalam hari akan terlihat indah dengan sinar aneka warna yang bertaburan. Anda tertarik ……silahkan datang sekaligus dapat belanja oleh-oleh khas Semarang berupa Bandeng Presto, Wingko babat, Moci dan lain-lain yang berlokasi hanya empat ratus meter dari Tugumuda tepatnya di Jl. Pandanaran.

OBYEK WISATA ALAM GOA KREO

Obyek wisata alam Goa Kreo terletak di Dukuh Talun Kacang, Kelurahan Kandri Kecamatan Gunungpati + 13 km dari Tugumuda ke arah Selatan, berada di lereng bukit dengan ketinggian 350 di atas permukaan air laut .

Pemandangan Sawah disekitar Goa Kreo ini terdapat hamparan sawah yang luas, tebing-tebing curam penuh pepohonan dan sungai jernih berbatu sehingga tercipta panorama yang indah.

Untuk mencapai mulut Goa ini harus menuruni anak tangga yang cukup banyak. Menurut legenda Goa Kreo merupakan petilasan Kanjeng Sunan Kalijaga. Ketika mencari kayu Jati untuk membangun masjid Demak, Beliau singgah di Goa ini.

Kera-kera diceritakan pada waktu itu beliau (Sunan Kalijaga ) dibantu empat ekor kera yang konon merupakan cikal bakal kera-kera yang hidup di Goa Kreo, sekarang berjumlah sekitar 300 ekor.

Disekitar Goa ini juga terdapat rumpun bambu kerincing yang dipercaya tumbuh dari bekas tusuk sate yang disajikan pada saat Sunan Kalijaga mengadakan selamatan. Daun bambu ini berbau daging kambing.

Tanaman Langka Selain bambu kerincing disekitar Goa Kreo tumbuh pula bermacam-macam tanaman langka antara lain : Pohon beracun, sesambi/kucacil, lanji/wilikukur, kepoh atau jangkang, iwil-iwil dan kemloko.

Disebelah Utara Goa Kreo terdapat air terjun yang berasal dari berbagai sumber mata air yang jernih dan tidak mengenal kemarau. Untuk sampai di air terjun ini harus melalui tangga yang curam.

Disamping memiliki pemandangan yang indah Goa Kreo juga dilengkapi sarana-sarana lain seperti : tempat bermain yang dilengkapi dengan beberapa mainan anak seperti ayunan, papan luncur dll.

Tatar Bandung

Kabupaten Bandung merupakan salah satu Daerah Tingkat II di Propinsi Jawa Barat. Wilayah Kabupaten Bandung adalah wilayah yang secara penuh memagari Wilayah Kota Bandung, dengan luas wilayah 309.207,03 Ha.(Lihat Sejarah Singkat), dengan batas- batas wilayah administratif, Sebelah Utara : Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang, Sebelah Timur : Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Garut, Sebelah Selatan : Kabupaten Garut dan Cianjur dan sebelah Barat : Kabupaten Cianjur.

Wilayah Kabupaten Bandung pada umumnya terdiri dari dataran tinggi perbukitan bergunung-gunung, dengan ketinggian antara 110 M sampai dengan 2300 M di atas permukaan laut. Terletak antara 107 22' BT - 108 05' BT dan 6 41' LS - 7 19' LS., berhawa sejuk dan segar. Salah satu ke-khas-an Kabupaten Bandung adalah kesuburan alam, ketentraman rakyat yang hidup di lingkung gunung dan keramahan masyarakatnya. Di lereng-lereng gunung, terhampar perkebunan-perkebunan yang memberi sumber penghidupan bagi penduduknya.

Diantara gunung-gunung yang ada, Gunung Tangkuban Perahu lebih banyak dikenal orang dengan legendanya yang terkenal, yaitu Legenda Sangkuriang. Demikianpun Sungai Citarumnya yang bersumber di Kabupaten Bandung, mengalir berliku-liku sampai jauh ke Utara Pulau Jawa. Banyak danau-danau (situ-situ) terhampar di Wilayah Kabupaten Bandung, seperti Situ Lembang, Situ Cileunca, Situ Ciburuy, Situ Patenggang dan lain sebagainya. Diantara situ atau danau, Situ Cileunca memiliki arti penting, bukan saja karena menyuburkan tanah (irigasi) tetapi memberikan pula kemanfaatan bagi penduduk lainnya di luar Kabupaten Bandung, yaitu berupa tenaga yang membangkitkan aliran listrik di sentral-sentral seperti Pangalengan dan Lamajang. Selain dari Cileunca, Danau Saguling adalah sumber pembangkit tenaga listrik terbesar di Kabupaten Bandung..
Saguling

Di Kabupaten Bandung terdapat pula sumber energi panas bumi yang terletak di puncak gunung Kamojang (Bandung Selatan) dan telah dimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik tenaga panas bumi (PLTP Kamojang). Disamping itu Kabupaten Bandung kaya akan bahan tambang golongan C, antara lain : Batu gamping, Batu andesit, Teras, Marmer, Kaolin, pasir Kuarsa, dan sirtu yang lokasinya tersebar di Kecamatan Padalarang, Cipatat, Margaasih, Batujajar, Cicalengka, Baleendah dan Majalaya.

Lembah Baliem

Lembah Baliem View

Lembah Baliem Village

The Internasional Indonesia Motor Show (IIMS)

Indonesia International Motor Show kali ini bukan sekadar ajang untuk menampilkan model-model mobil terbaru atau kepentingan bisnis semata.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pada event ini juga akan digelar Community-Club gathering, the 4th automotif design and styling competition, best stand, best car, exhibitor's night, lomba untuk anak-anak seperti menggambar dan mewarnai dan tidak luput seperti tahun-tahun sebelumnya adalah pemilihan miss motor show. Supporting program dimulai dari:

Penanaman Pohon: Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) bekerja sama dengan Jasa Marga menggelar acara penanaman pohon di Jalur Tol Cikampek-Jakarta di Km 5+800 sebagai kepedulian industri otomotif terhadap lingkungan tanggal 30 Juni lalu.

Lomba Penulisan Wartawan: The 16th Indonesia International Motor Show (IIMS) kali ini para jurnalis juga diajak untuk berpartisipasi dalam ajang pameran otomotif terbesar di Indonesia, yaitu dengan diadakannya Lomba Penulisan Wartawan dengan tema Aplikasi energi alternatif bagi peningkatan kualitas hidup. Untuk pemenangnya akan mendapatkan satu unit notebook, uang tunai Rp 8 juta, dan piagam penghargaan.

Untuk juara kedua akan mendapatkan uang tunai Rp 8 juta dan piagam penghargaan. Sedangkan untuk juara ketiga akan mendapatkan hadiah uang tunai Rp 7 juta dan piagam penghargaan.

Children’s Colouring Competition: 16th IIMS kali ini juga dimeriahkan dengan lomba mewarnai untuk anak usia 4-6 tahun. Acara yang didukung penuh oleh restoran cepat saji McDonald’s telah diadakan di lima restoran McDonalds yang berbeda, yaitu:

Minggu, 8 Juni 2008 pukul 08.00-11.00 di Mc’D Sarinah Thamrin.
Minggu, 8 Juni 2008 pukul 08.00-11.00 di Mc’D Blok M.
Sabtu, 14 Juni 2008 pukul 08.00-11.00 di Mc’D Kebun Jeruk.
Minggu, 15 Juni 2008 pukul 08.00-11.00 di Mc’D Citraland.
Minggu, 15 Juni 2008 pukul 08.00-11.00 di Mc’D Kelapa Gading.

Hasil dari kompetisi mewarnai ini akan dipamerkan di area pameran The 16th IIMS di Jakarta Convetion Center (JCC).

Best Car IIMS 2008-07-08: Inilah ajang di mana kemampuan agen tunggal pemegang merek (ATPM) dilihat dalam menampilkan produk yang sesuai dengan tema pameran, yaitu Advanced Motoring Hi-Quality Living. Hasil lomba akan diumumkan di Exhibitor’s Nite IIMS 2008 pada tanggal 19 Juli atau dapat dilihat langsung di situs resmi IIMS 2008 www.indonesianmotorshow.com

Test Drive Arena-Real Experience: Nah, kalau anda berminat unutk menguji mobil sebelum membelinya bisa ikutan di arena ini. Acara Test Drive Arena-Real Experience ini digelar selama IIMS 2008 berlangsung yang bertempat di area parkir depan JCC Gelora Bung Karno Senayan. Acara ini berlangsung dari pukul 10.00-17.00 dari tanggal 12-20 Juli 2008.

IIMS Car Audio Show 2008-07-08: Bagi anda penggemar audio, silahkan berkunjung ke area di area outdoor parkir depan JCC Gelora Senayan yang dimulai dari pukul 10.00-21.00 setiap hari pameran. IIMS Car Audio Show 2008 mengakomodir kreatifitas para pecinta dan penggemar car audio di tanah air.

The 4th Automotive Design & Styling Competition (ADSC): Mengusung tema Agropolitan Vehicle, kompetisi desain yang diarahkan untuk merancang kendaraan yang tepat guna di wilayah agropolitan ini untuk memberi informasi pada khalayak ramai bagaimana kemampuan desainer Indonesia.

Miss Motor Show 2008: Kurang lengkap rasanya bila pameran tanpa ‘bunga’ pameran. Makanya ajang Miss Motor Show 2008 kembali di gelar. Miss Motor Show merupakan ajang untuk memilih Brand Representative of the 16th IIMS 2008. Para finalis akan diumumkan pemenangnya di Exhibitor’s Nite IIMS 2008 pada tanggal 19 Juli atau dapat dilihat langsung melalui situs resmi IIMS 2008 www.indonesianmotorshow.com

Best Stand IIMS 2008: Best Stand of The 16th IIMS merupakan salah satu ujung tombak acara pendukung yang sangat penting. Pandangan mata pengunjung akan dimanjakan dengan berbagai tampilan yang memadukan aspek proporsi, warna, pencahayaan, dan penataan produk merchandise. Hasil lomba akan diumumkan di Exhibitor’s Nite IIMS 2008 pada tanggal 19 Juli atau melalui situs resmi IIMS 2008 www.indonesianmotorshow.com
Community Club Gathering: Sebagai wadah sarana berkumpulnya komunitas club ATPM se-jakarta. Melalui pameran ini tiap club mendisplay mobil maskot andalannya masing-masing. Tempat diadakan di depan food court IIMS, area parkir JCC Gelora Senayan yang dimulai dari pukul 10.00 pagi samapai dengan tutup pameran.

Children’s And Student’s Day: Didedikasikan untuk anak, pelajar, dan mahasiswa. Pada hari Kamis 17 Juli 2008, akan datang 1.000 pelajar. Di area pameran tur.

Kunjungan Tuna Daksa: Acara ini akan diadakan pada VIP day tanggal 11 Juli 2008. Acara ini merupakan perwujudan rasa peduli pelaku industri otomotif untuk memfasilitasi semua pihak dan kalangan yang ada.

Minang kabau cultural and art festival

Dengan tema “Aktualisasi Nilai-nilai Seni dan Budaya Sebagai Tontonan dan Tuntunan bagi Masyarakat”, Pekan Budaya Sumatera Barat 2008 kembali digelar. Acara yang berlangsung dari 6 – 12 juli 2008 ini cukup ramai dikunjungi masyarakat. Bertempat di Taman Budaya Sumatera Barat dan Museum Nagari Adhityawarman Padang, acara ini memberikan banyak sekali suguhan. Mulai dari pawai budaya, pergelaran, festival, lomba, pameran, dan pasar seni/makanan khas daerah. Acara ini juga sebagai bentuk aktualisasi dari Visit Indonesia Year 2008.

Pergelaran yang ditampilkan mulai dari tradisional, nusantara, dan internasional. Festivalnya pun sangat beragam mulai dari festival randai, saluang dendang, salawat dulang, prosesi baralek gadang, dan tari kreasi baru. Pergelaran dan festival tersebut bergilir dilaksanakan selama satu minggu tersebut.
Selain itu lomba yang diadakan pun sangat banyak. Untuk tingkat kabupaten/kota terdapat lomba penyanyi pop minang, lomba baju kuruang basiba, dan lomba manatiang piriang antar restoran/rumah makan. Untuk kategori umum terdapat lomba penyanyi gamad, lomba qasidah rebana, lomba baca puisi, dan lomba nasyid. Sedangkan untuk anak sekolah dasar dapat mengikuti lomba lukis anak-anak. Untuk pameran pun sangat beragam, mulai dari pameran seni rupa, sejarah/budaya, seni pelajar, sekolah seni/kerajinan, serta pembangunan dan produk unggulan.

Perwakilan UKM yang berkesempatan untuk mengunjungi acara ini pada tanggal 11 Juli,merasa sangat antusias. Terutama pada gambar-gambar bangunan tua yang menggambarkan Sumatera Barat pada masa lalu dan permainan tradisional yang belum pernah diketahui sebelumnya. Dengan adanya Pekan Budaya Sumatera Barat 2008, kita dapat lebih mengetahui seluk beluk dari ranah minang yang kita cintai ini. Sayangnya pada hari-hari terakhir pameran, pengunjung terlihat sedikit. Meskipun begitu, kita harapkan Pekan Budaya Sumatera Barat untuk tahun berikutnya akan lebih baik dari yang sekarang.

Paper kite Festival Pangandaran

Langit biru di atas Pantai Padanggalak, Denpasar, Bali, awal Juli lalu, terasa semarak oleh ratusan layang-layang berwarna-warni. Layang-layang tradisional Bali, yakni janggan (ular), bebean (ikan), dan pecukan (oval), serta modern (layang-layang dua-tiga dimensi) saling ”bersaing” memperlihatkan keelokan dan kegesitan di atas cakrawala dalam Festival Layang-layang Bali atau Bali Kite Festival Ke-30.

Festival Layang-layang Bali pertama kali digagas budayawan yang juga mantan Gubernur Bali, Ida Bagus Mantra, pada tahun 1978. Dari tahun ke tahun jumlah peserta terus meningkat. Tahun ini, festival diikuti 735 layang-layang yang pesertanya datang dari sekitar 690 banjar se-Bali, sejumlah daerah di Tanah Air, seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Kalimantan Selatan; plus kelompok atau perorangan mewakili 40 negara, antara lain Amerika Serikat, Jepang, Australia, dan Selandia Baru.

Bagi masyarakat Bali, layang-layang adalah bagian integral budaya agraris mereka. Hal ini tercermin dari cerita rakyat tentang Betara Rare Angon yang kerap digunakan sebagai acuan mengenai sejarah kedekatan layang-layang dengan kehidupan masyarakat Bali. Layang-layang menjadi bentuk ungkapan rasa syukur dan kebahagiaan petani atas keberhasilan panen mereka kepada Dewa Siwa, satu dari tiga manifestasi Tuhan dalam kepercayaan Hindu.

Permainan layang-layang menandai waktu panen, khususnya padi, di banjar-banjar. Kebetulan, panen raya biasanya datang pada bulan Juni-Agustus, bertepatan dengan tibanya musim kemarau. Permainan itu tetap dilakukan, bahkan dilembagakan di sejumlah banjar, dengan pemain utama anak-anak dan remaja. Festival layang-layang lalu menjadi sarana berbagi kebahagiaan bersama bagi seluruh warga, sekaligus menjadi atraksi wisata.

Pagelaran Kemilau Nusantara 2008

Pada tanggal 24 s/d 26 Oktober 2008, berlangsung pagelaran Kemilau Nusantara 2008 di Bandung. Pagelaran ini sudah berlangsung untuk yang kelima kalinya. Acaranya sendiri selalu diadakan di Lapangan Gazibu Bandung. Acara biasanya dimulai pada hari Jumat dan berakhir puncaknya pada hari Minggu. Pada Hari Minggu diadakan arak-arakan atraksi budaya dari 33 Propinsi. Namun tidak semua Propinsi mewakilkan kontingennya, jumlah peserta yang berpartisifpasi pada acara tahun ini ada 15 Propinsi dan 30 daerah Kabupaten dan Kota. Termasuk di dalamnya, Nangroe Aceh Darussalam, Jambi, Jawa Barat, DKI Jakarta, Kalimantan Timur, wilayah Kota Bekasi, Garut, dan Depok. Acaranya cukup meriah, sejalan dengan acara berlangsung, juga diadakan lomba foto yang di organisir oleh Air Photography. Untuk event organizer setiap tahunnya oleh Santano.
Berbagai program acara digelar, mulai dari pameran produk masing-masing propinsi, hingga ke pentas seni tradisional khas dari masing-masing daerah. Dikabarkan pula, acara ini melibatkan segenap kalangan seniman dan budayawan Jawa Barat dan daerah-daerah lain melalui sebuah dialog budaya yang akan digelar pada hari Sabtu, 25 Oktober 2008 di Saung Angklung Udjo, Cicaheum, Bandung.
Melalui setiap program kegiatan acara seperti ini tentu saja harus ada upaya yang berkesinambungan untuk meningkatkan produksi dan kualitas produk wisata di Indonesia pada umumnya dan Jawa Barat khususnya. Terselenggaranya event attraction setara core event dan major event (Pekan Budaya dan Pameran Benda-benda Budaya). Dengan diselenggarakannya di Bandung semoga menjadikan Bandung sebagai barometer Seni & Budaya nasional. Serta dapat bermanfaat untuk menambah wawasan generasi muda dalam mengenal, melestarikan dan bangga akan kekayaan seni & budaya daerah. (red, jay’s)
***