Travel Agent Pertama di Dunia

“TRAVEL AGENT PERTAMA DI DUNIA”

Setelah permulaan abad ke XX ini ditandai dengan banyaknya kemajuan dalam bidang transportasi, baik darat, di laut dan di udara, banyak orang melakukan perjalanan dari suatu kota ke kota lain, dari benua yang satu ke benua yang lain. Hal itu dimungkinkan karena adanya kemajuan yang sangat pesat dalam pembangunan akomodasi perhotelan dibeberapa kota penting, sehingga dapat lebih memudahkan bagi orang-orang untuk melakukan perjalanan wisata dengan motivasi apapun.

Thomas Cook, yang dilahirkan tanggal 22 November 1818 di Derbyshire, inggris, dianggap sebagai orang pertama yang menemukan profesi Travel Agent, sebagai salah satu usaha seperti yang kita kenal sekarang ini. Sebelumnya Thomas Cook dianggap sebagai orang yang tidak berbakat untuk bekerja dengan baik. Setelah berusia 10 tahun ia keluar dari sekolahnya dan kemudian bekerja pada perusahaan yang selalu berpindah-pindah, karena tidak kerasan pada suatu pekerjaan yang tetap. Setelah melihat dan mempelajari perkembangan transportasi yang semakin lengkap fasilitasnya, ditambah banyaknya hotel yang didirikan, maka ia mencoba mencoba merencanakan suatu perjalanan wisata dengan kereta api. Tour yang paling bersejarah yang pernah diselenggarakan adalah “A Round Trip excursion” antara kota Leicester dan Loughborogh dengan biaya murah yaitu 1 shilling seorang pada tanggal 5 Juli 1841.

Di luar dugaannya, pengikut tour tersebut mencapai angka sebanyak kurang lebih 500 orang. Dengan kepintarannya, ia dapat mencarter kereta api untuk keperluan tour tersebut dan dapat sambutan hangat, sehingga usahanya dianggap sebagai pengaturan perjalanan wisata yang terorganisasi pertama di dunia.

Empat tahun kemudian usahanya ini merupakan kenyataan sebagai suatu perusahaan perjalanan (Travel Agent), yang fungsinya merencanakan, mengkoordinasi, mengorganisasi serta menyelenggarakan perjalanan wisata dengan kereta api. Dari usahanya ini ia dapat komisi dari perusahaan kereta api Midland Countries Railways sebesar 5%.

Tour yang diselenggarakannya tidak hanya ke suatu daerah tujuan yang baru, sesuai dengan perkembangan jaringan kereta api pada khususnya serta transportasi pada umumnya. Atas permintaan yang cukup banyak pada tahun 1851 ia menyelenggarakan tour dari London dengan pengikut sebanyak 50.000 orang yang menyaksikan World Exhibition di Prancis dengan menyediakan fasilitas transportasi dan akomodasi bagi para pengikutnya.

Hari demi hari usaha Travel Agent tersebut semakin maju. Kalau tadinya tour yang diselenggarakannya di dalam negeri saja, sekarang ia mulai merambah ke Eropa.

Dengan dibukanya kantor Cook’s Travel Agent di London tahun 1868, ia menjadi orang pertama yang ditunjuk menjadi agen dari beberapa perusahaan pengangkutan, termasuk agen kapal laut. Sedangkan anaknya, John Mason Cook, mulai aktif pula membantunya untuk menyelenggarakan tour ke Eropa dan Amerika Serikat dalam tahun 1865.

Perjalanan dengan Coach, Kereta Api dan Kapal Laut

Sekarang kita mengenal adanya “coach” dalam pelayanan atau pengangkutan wisatawan, yang sering digunakan untuk transfer dari dan ke airport atau excursion ke luar kota. Kata “coach” sebenarnya berasal dari nama kota “Kocc” di Hongaria, yang untuk pertama kalinya diperkenalkan pada abad ke XV.

Yang disebut dengan “coach” pada masa itu ialah suatu gerobak tertutup, terdiri dari 4 roda. Orang-orang bila hendak naik kendaraan tersebut harus berpegangan pada tali yang terbuat dari kulit binatang yang khusus dibuat untuk itu, karena perlu menyesuaikan keadaan dengan jalan raya pada waktu itu yang belum rata, tidak seperti jalan raya yang kita kenal sekarang ini.

Pada permulaan tahun 1668 di Inggris pernah diperkenalkan one day coach service dalam musim panas antara London dan Oxford. Yang menjadi penghalang perkembangan “coach” ini pada waktu itu ialah karena belum adanya jalan yang baik, jalan yang memadai baru di bangun pada tahun 1790.

Barangkali inilah jalan tol pertama di dunia, karena bagi si pemakai jalan dipungut bea pemakaian oleh penjaga dekat kota Lancaster. Orang yang pertama-tama membuat jalan raya dengan system pengeras dengan mencampur batu-batu yang dihancurkan adalah seorang Scotlandia, yaitu John L Mac Adam. Dengan dimulainya jalan seperti ini, Charles Dicken, seorang penulis novel terkenal mengatakan bahwa dengan adanya jalan raya semacam ini, merupakan “The Great Age of the Stagecoach” di Eropa.

Di Amerika serikat pada permulaan abad XIX sudah dibangun Stagecoach Routes dan jalan ini sudah dapat dikatakan sebagai jalan perdagangan yang cukup berarti pada waktu itu. Disinilah permulaan pemakaian transportasi dengan diperkenalkannya Stagecoach dari John Ford, yang sekarang ini telah menjadi industriwan mobil raksasa di Amerika Serikat.

Angkutan kereta Api, ide pertama kalinya datang dari seorang Jerman pada abad XVII, yaitu dengan adanya pemakaian kereta api kecil (Lori) yang digunakan untuk membawa hasil pertambangan waktu itu. Penemuan yang sama juga dijumpai di Inggris dengan digunakannya “wagon” yang ditarik kuda untuk membawa batu bara dari daerah pertambangan.

Penemuan terakhir di Eropa dan Amerika Serikat, setelah diadakan percobaan dengan menggunakan lokomotif bertenaga uap, memakai rel kecil yang terbuat dari baja. Sedangkan untuk keperluan penumpang, baru dibuat pada permulaan abad XIX. Pengangkutan dengan kereta api menjadi popular setelah Thomas Cook menyelenggarakan tour pertamanya dengan hasil yang sangat memuaskan pada tanggal 5 Juli 1851, yang membawa penumpang kurang lebih 500 orang dari kota Leicester ke Loughborough. Di samping adanya perkembangan dalam angkutan kereta api, kapal laut mulai pula diperkenalkan untuk pengangkutan di laut.

Pada permulaan tahun 1803, seorang insinyur bangsa Amerika , Robert Fulton, telah mendemontrasikan suatu kapal api di Paris di sungai Seine. Empat tahun kemudian, muncul kapal rodanya Clarmont yang mengarungi sungai Hudson, dari New York ke Albania dengan jarak lebih kurang sepanjang 150 mil dalam waktu selama 32 jam.

Sementara itu di Eropa kaum aristokrat sudah keranjingan untuk mengadakan perjalanan demi kesehatan, yaitu mengunjungi sumber-sumber air panas (spa) dan sumber mineral lainnya. Kemudian di akhir abad XIX berlibur di pantai menjadi makin populer pula dan konsep Resort yang modern mulai dikembangkan disini.

Majunya pengangkutan di darat dan di laut serta adanya keinginan orang untuk melukan perjalanan untuk tujuan kesehatan dan berlibur, maka orang-orang mengatakan keadaan masa itu disebutnya sebagai The Age of Tourism had Arrived.

0 komentar:

Posting Komentar