Wisata peninggalan kolonial eksotis berbau magis.
Bagi masyarakat Semarang, menyebut gedung Lawangsewu pikiran kita akan langsung tertuju pada bangunan anggun, kokoh sekaligus terlihat angker. Bagunan ini dinamakan Lawangsewu oleh masyarakat karena jumlah pintu dan jendela yang sangat banyak. Lawangsewu yang dibangun pada tahun 1908. Dikerjakan oleh arsitek Belanda Profesor Klinkkaner dan Quendaag tersebut terletak di jantung kota Semarang. Berada pada lokasi strategis yang berhadapan dengan maskot kota Semarang Tugumuda dan Gedung bersejarah lainnya yaitu Wisma Perdamaian (dulu APDN) yang merupakan rumah dinas Gubernur Jawa Tengah pada saat ini.
Lawangsewu dibangun tahun 1908 awalnya merupakan kantor pusat Nederlandsch Indische Spoorweg Maatschappij (NIS), sebuah perusahaan kereta api pertama di Indonesia yang berdiri pada 1864. Selanjutnya setelah kemerdekaan dimanfaatkan sebagai kantor Perusahaan Jawatan Kereta Api (PJKA). Pada tahun tujuhpuluhan Lawangsewu juga pernah menjadi Kantor ABRI (baca: TNI).
Gedung bersejarah nan indah dengan ratusan pintu ini mempunyai nilai historis, desain arsitektur, perwajahan gedung, detail estetika, dan interior ruangannya yang sangat tinggi dan menawan. Dibangun dengan detail yang elok dan pilar kokoh, Kusen dan Pintu terbuat dari kayu jati dengan ukuran yang sangat tinggi. Di area tengah sebagai ventilasi udara dan pencahayaan dibuat ornament mozaik kaca desain Eropa dengan nilai seni yang maha agung. Maka jangan heran, ketika jaman orde baru masih berkuasa. Terdengar santer alih fungsi gedung Lawangsewu menjadi Hotel berbintang oleh keluarga Cendana. Dengan goyahnya perekonomian Indonesia dan reformasi yang pecah pada tahun delapan tujuhan, pudar pula rencana pembangunan hotel tersebut.
Ketika pertempuran lima hari meletus di Semarang, 14-18 Oktober 1945 yang melibatkan Angkatan Muda Semarang melawan bala tentara Kido Buati Jepang, Gedung lawangsewu dan sekitarnya merupakan saksi bisu sejarah tempat penyiksaan dan pembantaian. Maka jangan heran jika sampai saat ini suasana angker dan magis masih melekat pada gedung tua ini. Banyaknya paranormal kondang menggelar acara perburuan hantu di Gedung angker tersebut mengilhami salah satu stasiun televisi nasional mengadakan acara Penampakan Hantu saat gencar-gencarnya acara megis dan perburuan hantu beberapa tahun yang lalu.
Pada saat ini Gedung Lawangsewu mulai dibuka untuk umum. Masyarakat secara periodik datang dan mengunjungi keleokan arsitektur dan sekaligus merasakan suasa magis tersebut. Hal ini bisa dilihat dari seringnya digelar even dan pameran produk oleh pemerintah kota Semarang. Selain bisa melihat keindahan secara langsung juga bisa merasakan getaran-getaran magis. Biasanya dalam acara pameran akan diselenggarakan acara Melintas bangunan dan terowongan bawah tanah gedung Lawangsewu. Disana suasana magis dan angker masih terasa.
Walaupun jaman telah berubah modern, namun kekuatan magis seribu hantu masih dapat ditemui di gedung yang kokoh tersebut, khususnya bagi wisatawan yang menginginkan suasana yang lain. Bagi anda yang ingin berwisata menyaksikan kemolekan seni arsitek kelas tinggi sekaligus bernuansa magis, silahkan kunjungi Gedung Lawangsewu di kota Semarang. Soal ketemu atau tidaknya dengan hantu cantik, ngga usah dipikirkan. karena hanya mitos.
0 komentar:
Posting Komentar