Lawang sewu memang menyimpan misteri...
Berada tepat di depan tugu Pemuda yang bertempat di kota Semarang. Bangunan dengan model arsitektur yang hanya tinggal satu di dunia ini ternyata memiliki cerita yang cukup menarik. Bangunan ini dibangun oleh pemerintahan belanda pada tahun 1904 dan pada tahun 2004 kemarin tepat berumur 100 tahun. Sudah 100 tahun bangunan tersebut berdiri, namun arsitekturnya masih terlihat kokoh walaupun sudah ada sedikit lubang di sana-sini. Bangunan ini merupakan salah satu bangunan tua yang bersejarah, namun jika dilihat perawatan untuk bangunan ini sungguh payah sekali. Seharusnya perawatan bangunan ini lebih diperhatikan, karena sebenarnya bangunan ini bisa dijadikan objek wisata yang cukup eksotis. Jika bangunan ini dirawat dengan baik maka bangunan ini bisa menjadi salah satu tujuan wisatawan, dan jika Lawang Sewu menjadi salah satu objek wisata maka tidak akan pernah ada cerita tentang hantu yang menunggu Lawang Sewu. Semua cerita hantu-hantu itu muncul karena keadaan bangunan yang sangat mengenaskan yang membuat kesan angker. Namun sebenarnya cerita-cerita itu bohong seperti yang dikatakan salah satu guide Lawang Sewu ibu Tini. Ibu Tini berkata “Cerita-cerita tentang hantu itu semua bohong, bahkan dulu banyak sekali paranormal yang kemari untuk mengeceknya namun mereka tidak menemukan apa-apa disini.” Memang dengan keadaan bangunan yang sudah tua, tidak terawat, fisik tembok-tembok yang sudah terkelupas, dan banyak munculnya akar-akar pohon beringin yang berasal dari atas bangunan membuat bangunan ini memiliki kesan angker; namun sebenarnya jika bangunan ini diperbaiki kembali maka akan bagus seperti dulu kala.
Bangunan ini sudah berdiri sangat lama 100 tahun dan tidak dipungkiri lagi bahwa bangunan ini adalah saksi bisu perjuangan bangsa indonesia tepatnya di kota Semarang. Seharusnya bangunan ini dirawat dengan baik dan tidak diterlantarkan seperti ini. Karena bangunan ini adalah salah satu situs bersejarah yang merupakan Land Mark kota Semarang. Bangunan ini dapat dikatakan land mark karena keunikan arsitekturnya yang tidak ada duanya di dunia. Lihat saja bagunan ini dibangun dengan planning yang matang, contohnya adalah sistem pembuangan air yang ada didalam gedung. Sistem pembuangan air ini salah satu bagian yang unik dari bangunan ini, di mana dulu teryata belanda telah mengetahui bahwa di daerah Semarang ini akan sering banjir jika laut sedang pasang naik. Jadi arsitek belanda telah mempersiapkan segalanya yaitu sistem pembuangan air yang berada di dalam gedung, dimana sistem ini akan berfungsi jika gedung sudah terendam air. Teryata sistem itu berfungsi dengan baik, saat terjadi banjir maka air tidak akan pernah mencapai ruangan utama karena air sudah duluan keluar melewati sistem pembuangan air. Sungguh unik sekali bangunan ini, dan ada satu lagi yang tidak kalah uniknya dari saluran air bawah tanah itu. Yaitu banyaknya pintu di dalam gedung ini yang menyebabkan bangunan ini disebut Lawang Sewu yang artinya seribu pintu. Nama ini bukan hanya istilah saja namun memang benar-benar berdasarkan keadaan yang ada pada bangunan tersebut. Jadi kalau kesana anda bisa mencoba menghitung jumlah pintu yang ada di dalam bangunan itu, dan anda boleh percaya atau tidak ternyata jumlah pintu bangunan itu genap 1000 buah. Menurut beberapa pengunjung yang datang mengatakan, “faktor banyaknya pintu di Lawang Sewu itu juga yang membuat kesan angker”. Jadi memang tempat ini memiliki banyak faktor pendukung untuk mendapatkan nominasi salah satu tempat angker di jawa.
1011.JPGBanyak cerita yang unik tentang bangunan Lawang Sewu ini selain cerita-cerita diatas. Menurut salah satu orang tertua di daerah Semarang ini yaitu Pak Rahman itu mengatakan. “Lawang Sewu ini juga salah satu bangunan tua yang bersejarah namun sayang perawatannya sangat mengenaskan sekali.” Menurut pak Rahman yang merupakan guide klenteng Sam Poo Kong itu mengatakan bahwa bangunan Lawang Sewu itu dulu milik pemerintahan Belanda namun sekarang sudah menjadi milik bangsa Indonesia dan dimiliki oleh PJKA ( Perusahaan Jawatan Kereta Api ). Namun kemarin tempat tersebut sempat dipakai untuk KODIM ( Komando Distrik Militer ), namun ternyata bangunan itu tidak terurus kembali dan akhirnya bangunan itu kembali di handle oleh PJKA kembali. Namun banyak cerita yang beredar PJKA sekarang sudah semakin susah untuk melakukan perawatan gedung karena untuk membayar pajak tanahnya saja PJKA sudah susah payah. Harga pajak tanah untuk bangunan Lawang Sewu ini ternyata sangat mahal, hampir semahal harga pajak tanah di daerah Thamrin di jakarta. Oleh karena itu keadaan gedung Lawang Sewu tersebut makin lama makin mengenaskan. Bahkan dulu gedung Lawang Sewu itu hampir dirobohkan dan digantikan dengan bagunan baru. Sebenarnya ceritanya agak unik hingga akhirnya gedung Lawang Sewu ini tetap berdiri sampai sekarang. Dulu waktu mantan presiden Soeharto masih menjabat menjadi presiden di Indonesia, salah satu putrinya menginginkan bangunan Lawang Sewu di robohkan dan digantikan dengan sebuah hotel namun rencana tersebut akhirnya batal karena bapak presiden Soeharto terlanjur harus turun dari jabatannya. Hampir saja salah satu bangunan bersejarah hilang begitu saja dan digantikan oleh bangunan hotel, namun ternyata keadaaan berkehendak lain. Seharusnya kita ini lebih memperhatikan hal-hal seperti sejarah, dan budaya asli kita. Kita boleh berpikiran seperti orang barat, menggunakan alat-alat canggih, memakan-makanan fast food dan bergaul dengan orang-orang dari negeri yang berbeda. Namun kita sebagai warga, masyarakat, pribadi, dan orang Indonesia kita tidak boleh lupa dari mana kita berasal dan jati diri kita. Karena bangsa yang hebat adalah bangsa yang mau menerima kebudayaan lain dan tidak pernah melupakan kebudayaan sendiri yang merupakan jati diri mereka sendiri.
sumber:reportase langsung di tempat
Berada tepat di depan tugu Pemuda yang bertempat di kota Semarang. Bangunan dengan model arsitektur yang hanya tinggal satu di dunia ini ternyata memiliki cerita yang cukup menarik. Bangunan ini dibangun oleh pemerintahan belanda pada tahun 1904 dan pada tahun 2004 kemarin tepat berumur 100 tahun. Sudah 100 tahun bangunan tersebut berdiri, namun arsitekturnya masih terlihat kokoh walaupun sudah ada sedikit lubang di sana-sini. Bangunan ini merupakan salah satu bangunan tua yang bersejarah, namun jika dilihat perawatan untuk bangunan ini sungguh payah sekali. Seharusnya perawatan bangunan ini lebih diperhatikan, karena sebenarnya bangunan ini bisa dijadikan objek wisata yang cukup eksotis. Jika bangunan ini dirawat dengan baik maka bangunan ini bisa menjadi salah satu tujuan wisatawan, dan jika Lawang Sewu menjadi salah satu objek wisata maka tidak akan pernah ada cerita tentang hantu yang menunggu Lawang Sewu. Semua cerita hantu-hantu itu muncul karena keadaan bangunan yang sangat mengenaskan yang membuat kesan angker. Namun sebenarnya cerita-cerita itu bohong seperti yang dikatakan salah satu guide Lawang Sewu ibu Tini. Ibu Tini berkata “Cerita-cerita tentang hantu itu semua bohong, bahkan dulu banyak sekali paranormal yang kemari untuk mengeceknya namun mereka tidak menemukan apa-apa disini.” Memang dengan keadaan bangunan yang sudah tua, tidak terawat, fisik tembok-tembok yang sudah terkelupas, dan banyak munculnya akar-akar pohon beringin yang berasal dari atas bangunan membuat bangunan ini memiliki kesan angker; namun sebenarnya jika bangunan ini diperbaiki kembali maka akan bagus seperti dulu kala.
Bangunan ini sudah berdiri sangat lama 100 tahun dan tidak dipungkiri lagi bahwa bangunan ini adalah saksi bisu perjuangan bangsa indonesia tepatnya di kota Semarang. Seharusnya bangunan ini dirawat dengan baik dan tidak diterlantarkan seperti ini. Karena bangunan ini adalah salah satu situs bersejarah yang merupakan Land Mark kota Semarang. Bangunan ini dapat dikatakan land mark karena keunikan arsitekturnya yang tidak ada duanya di dunia. Lihat saja bagunan ini dibangun dengan planning yang matang, contohnya adalah sistem pembuangan air yang ada didalam gedung. Sistem pembuangan air ini salah satu bagian yang unik dari bangunan ini, di mana dulu teryata belanda telah mengetahui bahwa di daerah Semarang ini akan sering banjir jika laut sedang pasang naik. Jadi arsitek belanda telah mempersiapkan segalanya yaitu sistem pembuangan air yang berada di dalam gedung, dimana sistem ini akan berfungsi jika gedung sudah terendam air. Teryata sistem itu berfungsi dengan baik, saat terjadi banjir maka air tidak akan pernah mencapai ruangan utama karena air sudah duluan keluar melewati sistem pembuangan air. Sungguh unik sekali bangunan ini, dan ada satu lagi yang tidak kalah uniknya dari saluran air bawah tanah itu. Yaitu banyaknya pintu di dalam gedung ini yang menyebabkan bangunan ini disebut Lawang Sewu yang artinya seribu pintu. Nama ini bukan hanya istilah saja namun memang benar-benar berdasarkan keadaan yang ada pada bangunan tersebut. Jadi kalau kesana anda bisa mencoba menghitung jumlah pintu yang ada di dalam bangunan itu, dan anda boleh percaya atau tidak ternyata jumlah pintu bangunan itu genap 1000 buah. Menurut beberapa pengunjung yang datang mengatakan, “faktor banyaknya pintu di Lawang Sewu itu juga yang membuat kesan angker”. Jadi memang tempat ini memiliki banyak faktor pendukung untuk mendapatkan nominasi salah satu tempat angker di jawa.
1011.JPGBanyak cerita yang unik tentang bangunan Lawang Sewu ini selain cerita-cerita diatas. Menurut salah satu orang tertua di daerah Semarang ini yaitu Pak Rahman itu mengatakan. “Lawang Sewu ini juga salah satu bangunan tua yang bersejarah namun sayang perawatannya sangat mengenaskan sekali.” Menurut pak Rahman yang merupakan guide klenteng Sam Poo Kong itu mengatakan bahwa bangunan Lawang Sewu itu dulu milik pemerintahan Belanda namun sekarang sudah menjadi milik bangsa Indonesia dan dimiliki oleh PJKA ( Perusahaan Jawatan Kereta Api ). Namun kemarin tempat tersebut sempat dipakai untuk KODIM ( Komando Distrik Militer ), namun ternyata bangunan itu tidak terurus kembali dan akhirnya bangunan itu kembali di handle oleh PJKA kembali. Namun banyak cerita yang beredar PJKA sekarang sudah semakin susah untuk melakukan perawatan gedung karena untuk membayar pajak tanahnya saja PJKA sudah susah payah. Harga pajak tanah untuk bangunan Lawang Sewu ini ternyata sangat mahal, hampir semahal harga pajak tanah di daerah Thamrin di jakarta. Oleh karena itu keadaan gedung Lawang Sewu tersebut makin lama makin mengenaskan. Bahkan dulu gedung Lawang Sewu itu hampir dirobohkan dan digantikan dengan bagunan baru. Sebenarnya ceritanya agak unik hingga akhirnya gedung Lawang Sewu ini tetap berdiri sampai sekarang. Dulu waktu mantan presiden Soeharto masih menjabat menjadi presiden di Indonesia, salah satu putrinya menginginkan bangunan Lawang Sewu di robohkan dan digantikan dengan sebuah hotel namun rencana tersebut akhirnya batal karena bapak presiden Soeharto terlanjur harus turun dari jabatannya. Hampir saja salah satu bangunan bersejarah hilang begitu saja dan digantikan oleh bangunan hotel, namun ternyata keadaaan berkehendak lain. Seharusnya kita ini lebih memperhatikan hal-hal seperti sejarah, dan budaya asli kita. Kita boleh berpikiran seperti orang barat, menggunakan alat-alat canggih, memakan-makanan fast food dan bergaul dengan orang-orang dari negeri yang berbeda. Namun kita sebagai warga, masyarakat, pribadi, dan orang Indonesia kita tidak boleh lupa dari mana kita berasal dan jati diri kita. Karena bangsa yang hebat adalah bangsa yang mau menerima kebudayaan lain dan tidak pernah melupakan kebudayaan sendiri yang merupakan jati diri mereka sendiri.
sumber:reportase langsung di tempat
2 komentar:
ada videonya g? bagi donk...
ok ntr d upload!!!! wait to confirm
Posting Komentar